.¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا Verily, with every difficulty, there is relief..

 
Allah Sang Pelindung
Yaa Rabb, sesungguhnya tidak ada tempat yang aman di dunia ini bagi kami para hambaMu, Sesungguhnya hanya engkau yang membuat kami merasa aman dan Engkaulah sebaik baiknya pelindung bagi kami. amien..
Islam
" Sungguh Islam mengajarkan pada kita untuk selalu berbuat baik kepada semua orang, apapun keadaanya, apapun kaumnya, agamanya. Sungguh indah dan menyejukkan, Sungguh di dalam Islam hanya mengajarkan dua hal yang sederhana, Sabar dan Ikhlas, sesuatu yang sederhana tapi sangat sulit untuk menjalaninya
La Tahzan
Firman Allah S.W.T , " dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang - orang yang paling tinggi (derajatnya) bila kamu orang - orang beriman..." (QS: Al-Imron:139)
Allah Yang Esa
" Tidak ada yang pernah pantas di dunia ini yang patut di cintai melebihi cinta kita kepada Allah dan apa yang harus dicintai di dunia ini itu semata mata perintah Allah. Dan disaat kita hanya mencintai Allah apapun yg terjadi dalam dunia ini kita akan ikhlas menjalaninya dan tidak akan pernah menyerah untuk menggapai sesuatu yg kita inginkan.
Wanita..
Sebaik baik wanita adalah yang apabila diberi sesuatu dia bersyukur dan bila tidak diberi apa apa dia besabar , yang menyenangkan hatimu bila kamu melihatnya dan mentaatimu bila kamu menyuruhnya.
Surah
" Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Al-Ashr [QS 103: 1-3])"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? "(Surat Arrahman [QS:55 ayat 26-28])
Sungguh Sejuk
Keindahan, ketenangan dan kesejukan yang sesungguhnya adalah ketika kita mendekatkan diri kepadaNya dengan penuh kerendahan diri, mensyukuri atas semua nikmat yang diberiNya dan mengagumi kebesaranNya atas setiap apa yang telah ada dan diciptakanNya serta memahami setiap apa yang telah diaturNYA.
Kehidupan
" Apakah kita sebagai muslim sudah mengerti tentang tujuan hidup, sarana hidup dan permainan hidup, semoga kita dapat memahami dan mengerti akan semua itu. Dalam hidup yang kita lakukan hanyalah berbuat baik dan berusaha untuk yang terbaik serta menjadi lebih baik dalam segala hal selebihnya Allah yang mengatur segalanya. Terima kasih Yaa Rabb sesungguhnya hanya Engkau yang mengatur segala sesuatu.
My Heart
Yaa Rabb, tidak ada sesuatu kebanggaan buatku yang aku bawa dihadapanMu jika aku hanya memiliki pendamping yang hanya cantik dalam penampilannya tetapi dia tidak pernah berusaha mempercantik hatinya kepadaMu Yaa Allah. Ya Rabb, jadikanlah parasnya cantik dan menyejukkan mata hatiku serta cantikkan hatinya yang lembut dengan cahaya imanMu..
LovE
" Cinta Sangatlah Indah... tapi terkadang cinta membuat sesuatu tidak indah lagi, tidak suci lagi, karena salah dalam menjalani dan menafsirkannya... dan karena keindahan itupun seseorang bisa hancur karenannya... Cinta sangatlah sempurna... tapi terkadang cinta membuat seseorang menjadi tidak sempurna.. jadi budak kesempurnaan.. dan tidak bisa jujur karena pengen terlihat sempurna... dan merasa tak bisa bicara ketika melihat sesuatu yang terlampau sempurna.... Maka Janganlah Silau dengan Keindahan dan Kesempurnaan Cinta.
Ilmu
Mempelajari Ilmu karena ALLAh adalah khasyah, Menuntut Ilmu adalah ibadah, mempelajari Ilmu adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.
Surah
" Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? QS. al Ma'idah [5] : 49-50.
Hadirnya Sabar&Ikhlas
Sabar dan ikhlas, serta ketenangan akan datang dengan sendirinya.. ketika kita menyerahkan dan pasrahkan semua pada Allah.. Lakukan pada setiap nafas, setiap detik, setiap langkah hanya utk Allah.. Insya Allah kita akan dimasukkan pada golongan orang2 yang sabar dan ikhlas dan bertawakal kpd Allah SWT.. Amien...
Tentang ISlam
" Allah membuat perumpamaan berupa jalan yang lurus. Di dua tepi jalan itu ada dua buah pagar. Di dua pagar itu ada beberapa pintu yang terbuka. Di pintu - pintu itu ada tabir yang tergerai. Di permulaan jalan itu ada penyeru yang berkata, "Wahai para manusia, masuklah jalan itu dan janganlah kalian berhenti'. Ada penyeru lain di atas jalan itu. Jika ada seseorang yang hendak membuka sesuatu dari pintu - pintu itu, dia berkata, 'Celaka engkau, jangan engkau buka pintu itu. Sebab jika engkau sudah membukanya, maka engkau akan memasukinya'. Jalan itu adalah Islam. Sedangkan tabir yang tergerai itu adalah hukum - hukum Allah. Sedangkan pintu - pintu yang terbuka itu adalah hal - hal yang diharamkan Allah. Penyeru yang ada di awal jalan adalah Kitab Allah dan penyeru di atas jalan itu adalah penasihat Allah yang ada di hati setiap orang Muslim (HR Ahmad).
Tiada Satupun
Seberapapun besar kita mencintai seseorang.. Seberapapun besar kita berkorban demi orang yang kita cintai.. tak seharusnya semua itu melebihi cinta kita kepada Zat yg memberi dan menganugrahkan cinta itu kepada kita... cintailah, berkorbanlah demi Zat yang memiliki segala - galanya. Yang Maha Raja dan Maha Besar.
Jangan Takut
" Tidak ada satupun kekuatan dan kekuasaan, didunia ini yang bisa menjahtukan, menyakitkan dan membunuh kita kecuali, hanya seijin Allah SWT, yang tentunya kita sudah berbuat baik dan berhati-berhati dalam menjalani hidup, selalu memoho perlindungan Allah, apapun itu jalanilah dengan apadanya tanpa harus memaksakan diri akan sesuatu karena Allah akan memudahkan segala sesuatunya setiap apa yang kita kerjakan.
Hamba Shaleh
Wanita shalihah....tidak takut dan khawatir akan tergoda dengan orang lain (godaan ikhwan ato apapun), melainkan dia lebih khawatir keberadaannya, tindakannya dan ucapannya mampu menggoda orang lain itu. Begitupula sebaliknya, Laki-laki shaleh tidak takut dan khawatir akan tergoda dengan orang lain (godaan akhwat ato apapun), melainkan dia lebih khawatir keberadaannya, tindakannya dan ucapannya mampu menggoda orang lain itu.
Google Translete
Label Cloud
My Community
Join My Community at MyBloglog!
Pemuda Islam
Sabtu, 29 Maret 2008
Wahai sahabatku.. Pemuda Muslim...

kalian diciptakan di muka bumi ini untuk mewujudkan ketaatan dan pengabdian kepada Allah serta untuk menyerahkan diri sepenuhnya terhadap seluruh keputusan-Nya. Sebagaimana dalam firman-Nya:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Adz-Dzariyat 56).

Sesungguhnya misi besar yang Allah berikan kepada kalian adalah memberlakukan hukum-hukum-Nya di seluruh penjuru dunia dan untuk mengalihkan manusia dari penghambatan terhadap sesamanya serta untuk membebaskan manusia dari alam yang sempit menuju alam bebas merdeka.

Untuk mewujudkan misi tersebut, pemuda muslim harus mempunyai 4 kriteria:

1. Iman yang kuat, yang akan bertambah dengan ketaatan kepada Allah SWT dan rasul-Nya dan berku- rang dengan kemaksiyatan kepada-Nya (Al-Hadits)

2. Tekat yang kuat tanpa rasa takut (Al-Ahzab 39)

3. Usaha yang berkesinambungan, tanpa mengenal malas dan jenuh

4. Rela berkorban, tidak mengharap apa-apa kecuali 2 alternatif "menang atau mati syahid".



بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ



نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَن
نَّدْعُوَ مِن دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا



Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda - pemuda yg beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.

dan Kami telah meneguhkan mereka diwaktu mereka berdiri menunjukkan jati diri lalu mereka berkata : “Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.




(QS : Al – Kahfi(18): 13-14)


Ketahuilah wahai pemuda muslim, sesungguhnya kader-kader mu'min yang digembleng Rasulullah SAW di Darul Arqam dahulu terdiri dari para pemuda yang tangguh. Waktu itu usia Abu Bakar tiga tahun lebih muda dari usia Rasulullah SAW (40 th). Bahkan Umar bin Khatab masih berusia 27 tahun dan Ali Ra. adalah orang yang termuda dari keempat khalifah tersebut. Selain itu juga banyak pemuda lain seperti Abdullah bin Mas'ud, Mush'ab bin Umar, Bilal bin Rabah, dan ratusan pemuda yang lainnya.Ughab bin Nafi yang berdiri di pantai Samudera Atlantik di ujung barat berdo'a kepada Allah SWT, "Demi Rabb Muhammad, sekiranya bukan karena bentangan samudera ini yang menjadi penghalang, niscaya aku akan taklukkan seluruh jagat raya ini demi meninggikan kalimat-Mu, wahai Rabbku, saksikanlah".

Dari tangan-tangan mujahid-mujahid muda inilah mereka berhasil menaklukkan IMPERIUM SUPER POWER, yaitu Persia dan Romawi. Mereka juga berhasil melakukan ekspansi ke berbagai negara. Wahai pemuda muslim, tentu kalian sudah pernah mendengar 5 butir semboyan yang sering dilantunkan oleh banyak lidah, yakni:

1. Allah tujuan kami
2. Rasul panutan kami
3. Al-Qur'an undang-undang dasar kami
4. Jihad jalan kami
5. Syahid di jalan Allah cita-cita tertinggi kami.

Sesungguhnya semboyan-semboyan di atas hanya akan menjadi ucapan bibir belaka bila kalian tidak memiliki reaksi apa-apa terhadap semboyan itu. Juga tidak akan dapat mengkristalkannya jika kalian belum berkaca kepada "murid-murid" binaan Rasulullah SAW yang terdiri dari Khulafaurrasyidin, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejak-jejak langkah mereka. Sesungguhnya 5 semboyan di ataslah yang dapat menunjukkan indikasi, apakah seseorang itu benar-benar muslim sejati ataupun ia hanyalah seorang muslim yang fasiq, munafiq, dzalim, ataupun kafir. Wahai saudara-saudaraku sesama muslim, renungkanlah serta resapkanlah makna dari hadits berikut ini:

"Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah Ra. yang ditinggal anaknya pada perang Badar, maka iapun datang menghadap kepada Rasulullah SAW seraya berkata, "Sungguh aku sangat merasa kecewa dalam perang Badar, padahal aku sangat berambisi (untuk mati syahid), sampai-sampai aku mengikutsertakan putraku Khaitsamah dalam pertempuran tersebut. Ternyata ia kena anak panah, dan itulah yang membuatnya syahid.

Semalam aku melihatnya dalam mimpi-mimpiku. Ia tampak datang dengan wajah berseri-seri, seraya berjalan di antara rimbunnya pepohonan surga yang dikelilingi sungai-sungai. Ia berkata kepadaku, "Wahai ayahku, sudilah kiranya ayah menemani kami di dalam surga ini. Sungguh aku benar-benar mendapatkan kebenaran janji Rabbku". Ya Rasulullah, hal itulah yang membuatku merasa rindu untuk menemaninya. Apalagi usiaku sudah semakin lanjut dan tulang-tulangku sudah terasa rapuh, rasanya aku sudah ingin sekali berjumpa dengan Rabbku. Maka sudilah kiranya baginda mendo'akan aku, semoga Allah mengaruniakan kepadaku syahadah, sehingga dapatlah aku menemani Khaitsamah di dalam surga". Rasulullah pun mendo'akannya, akhirnya ia menemui syahidnya dalam perang Uhud."

Wahai saudara-saudaraku para pemuda Islam, begitukah gila dan semangat para pemuda bimbingan Rasulullah SAW. Mereka saling berlomba-lomba untuk saling mendapatkan keridhaan tuhannya, Allah SWT walaupun hingga nyawa sebagai taruhannya. Bahkan mereka sendiri yang meminta agar dapat mati dalam membela agama Allah (Islam). Lalu bagaimana dengan kita semua? Apakah Islam yang kita sandang hanyalah di bibir kita saja? Tidakkah kita akan merasa malu kelak apabila kita akan berjumpa dengan Allah SWT, Rasulullah SAW, saudara-saudara mu'min dan muslim yang lain di Yaumul Akhir nanti?

Kita mengaku bahwa kita muslim, namun kita tidak pernah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita tidak pernah meneladani apa-apa yang beliau ajarkan dan mengikuti apa-apa yang mereka lakukan. Bahkan kita menghadap diri dengan membawa sekian banyak dosa kita yang belum pernah bertaubat kepada-Nya.

Wahai diri, insaflah kalian semua, laksanakan semua ibadah yang kalian bisa, karena ibadah bukan hanya shalat, zakat, puasa, dan yang sejenisnya saja. Serta jauhilah dan cegahlah semua kebathilan dengan segala kemampuan kalian, karena kalian mutlak melaksanakannya. Masuklah kalian kepada "kelompok-kelompok" yang di dalamnya terdapat orang-orang yang mu'min, orang-orang yang berusaha untuk dapat menerapkan semua aturan-Nya. Karena dengan begitu, kalian akan terjaga dari kemaksiyatan dan dapat mawas diri daripada-Nya.

Ingatlah! Islam bukanlah agama yang tidak mempunyai musuh, sesungguhnya musuh-musuh Islam sangatlah banyak sekali dan pada saat ini mereka sedang berkuasa di atas bumi ini dan tengah melaksanakan makar-makar (rencana jahatnya) terhadap kita semua.

Jadi, dengarkanlah seuan ini, masuklah kalian dalam agama Islam secara keseluruhan agar Allah selalu meridhai kalian dan mencintai kalian. Masuklah kalian di dalam kelompok-kelompok orang yang selalu berusaha untuk menegakkan agama-Nya di atas bumi ini. Dan semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat, berkah, kekuatan dan hidayah-Nya kepada kita semua.. Amien...


Read more!
posted by yusro @ 18.13   0 comments
Shalat Subuh
Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalau jelek, maka jeleklah seluruh amalnya.

Bagaimana mungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat, tapi tidak pernah melaksanakan Shalat Subuh..

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim]

Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rekaatnya; hanya dua rekaat saja. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit)

Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.

“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.

“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.

“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]

Sedangkan bagi wanita - walau shalat di masjid diperbolehkan - shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.

“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.

“Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)

Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.

“Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad : 7)

“Sungguh Allah akan menolong orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa” (QS Al-Hajj:40)

TIPS MENJAGA SHALAT SUBUH :

  1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
  2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
  3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
  4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
  5. Carilah kawan yang baik (shalih)
  6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
  7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
  8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
  9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
  10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga

Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.





Disarikan dari :
Buku “MISTERI SHALAT SUBUH”
Menyingkap 1001 Hikmah Shalat Subuh Bagi Para Pribadi dan Masyarakat
Pengarang : DR. Raghib As-Sirjani
Penerbit : Aqwam



Read more!
posted by yusro @ 16.57   0 comments
Alam Gaib
Ketahuilah Allah telah memberikan kemampuan pada sebagian jin antara lain kemampuan dalam kecepatan bergerak dan berpindah juga terbang diudara.Juga kemampuan untuk mengangkat benda-benda yang sangat berat.Ada sebuah kisah dalam Al-Qur'an ketika Jin ‘Ifrit berjanji kepada Nabi Sulaiman untuk mendatangkan singgasana Ratu Yaman ke Baitul Maqdis dalam waktu singkat sebelum Nabi Sulaiman bangkit dari tempat duduknya,walau pun pada akhirnya seorang jin yang punya ilmu dari al-Kitab yang mempunyai kemampuan yang lebih hebat dari jin ‘Ifrit yang berkata:”Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.”

Al-Qur'an menceritakan: 'Ifrit dari golongan jin berkata:”Saya akan mendatangkan kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu.Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya dan dapat dipercaya.”Seorang jin yang mempunyai ilmu dari al-Kitab berkata:”Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.”Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak dihadapannya,ia pun berkata:”Ini adalah dari karunia Tuhanku.....” ( An-Naml:39-40 )

Al-Qur'an juga menceritakan mengenai kecepatan dan kemampuan terbang jin yang suka naik ketempat-tempat strategis dilangit.Mereka mencuri pendengaran tentang berita-berita langit guna mengetahui perkara-perkara baru yang akan terjadi.Setelah Rasulullah saw diutus,penjagaan di langit bertambah ketat :”Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit.Maka kami mendapai langit penuh dengan penjagaan yang ketat dan panah-panah api.Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit untuk mendengarkan secara sembunyi (berita-beritanya).Tapi sekarang siapa saja yang mencoba mendengarkan secara sembunyi,tentu akan mendapatkan penah yang mengintai (untuk membakarnya).” ( Al-Jin:8-9 )


Jelaslah bagi kita bahwa alam ghoib adalah alam yang bukan alam dzohir yang bisa yang bisa kita indra dengan panca indra kita. Percaya kepada yang ghoib merupakan pokok dasar dari rukun iman serta menjadi sifat yang utama dan pertama bagi orang-orang yang bertaqwa,sebagaimana terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 3,yang artinya:” Orang-orang yang beriman kepada yang ghoib dan mendirikan shalat... .”

Alam ghaib sangat luas bahasannya,kita beriman pada Allah,malaikat,surga,neraka,ruh, alam barzah dan jin yang kesemuanya itu adalah ghoib.Namun sungguh disayangkan tidak sedikit di antara umat islam yang salah dalam memahami alam ghoib itu hanya dengan alam jin dan syetan saja.Artinya kalau diantara mereka ada yang mengklaim melihat jin atau syetan orang tersebut dikatakan telah mengetahui alam ghoib yang sesungguhnya?Tentu tidak alam ghoib sangat luas cakupannya tidak hanya terbatas pada alam jin lalu mengatakan tahu keghoiban yang hakiki..

Rasulullah,imamnya para Rasul dan manusia termulia tidaklah memiliki kemampuan melihat alam ghoib malaikat,surga,neraka,ruh, alam barzah dan jin dangan panca indranya kecuali diberi kekhususan oleh Allah sebagi Mu'jizat yang diberikan pada Rasulullah.Seperti pada saat tertentu baliau mendapatkan wahyu dari Allah,misalnya peristiwa Isro' dan Miroj dan peristiwa-peristiwa lain seperti melihat malaikat Jibril dan menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril yang kesemuanya karena wahyu dan kekhususan yang diberikan Allah dan tidaklah atas kemauan Rasulullah sendiri. Allah berfirman tentang hal ini di dalam surat Al-A'raf ayat 188:

Katakanlah:'Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah.Dan sekiranya aku mengetahui hal-hal yang ghoib,tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan,dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman .'”

Dari keseluruhan penjelasan tersebut di atas,dapat disimpulkan bahwa pengakuan orang yang biasa yang bisa melihat jin baik yang dia lihat atau yang menampakkan diri atau melihat alam jin walaupun mereka mengatakannya dari hasil latihan meditasi pembukaan chakra ajna ataupun dari hasil puasa patigeni,maupun dari hasil wirid itu semua dari hasil bantuan jin itu sendiri dan sangat terbatas sifatnya.Yang diberikan jin itu pada manusia hanya sebatas pada alam jin itu sendiri yang bukan ghoib bagi diri mereka (jin) dan tidak mungkin sampai kealam roh dan jika ada orang yang mengaku bisa melihat alam roh tidak lain hasil tipu daya jin itu sendiri yang menyerupa dan menyesatkan manusia.Karena sebenarnya jin bahkan Iblis tidak mengetahui hakikat roh itu sendiri apalagi masuk kealam roh dan mengetahui hakikat keghoiban yang hakiki yang kesemuanya itu hanya milik Allah semata.

banyak sekali bukti yang menguatkan bahwa kemampuan seseorang melihat jin atau syetan tidak lain dari bantuan dari jin atau syetan itu sendiri.Ketika di Ruqyah,para pasien yang sudah kesurupan,tidak jarang melihat beberapa jin yang ditugaskan oleh bos atau tuannya agar menjaga jin yang ada dalam tubuh pasien sehingga jin yang sudah tersiksa dan terbakar dalam tubuh pasien itu takut keluar.yaitu dengan cara jin itu menakut-nakuti jin yang ada dalam tubuh pasien itu jika keluar maka akan dipenjarakan oleh bos atau tuannya.Namun setelah jin berhasil dibunuh atau dikeluarkan dengan ayat-ayat Al-Qur'an (Ruqyah syar'iyyah ) orang tersebut tidak mampu melihat jin lagi.

Didalam surat Al-A'raf Allah menerangkan,bahwa jin bisa melihat manusia sedang manusia tidak dapat melihat jin.Allah Ta'ala berfirman:

Sesungguhnya syetan dan kelompoknya tidak dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka .”( QS.Al-A'raf:27 )

Syaikul Islam Ibnu Taimiyah ketika menjawab pertanyaan tentang ayat ini beliau mengatakan:” Yang ada di dalam Al-Qur'an bahwa (jin) melihat manusia sedang manusia tidak dapat melihat mereka ini adalah haq (kebenaran) yang menunjukkan bahwa mereka melihat manusia pada suatu keadaan sedang manusia tidak dapat melihatnya pada keadaan tersebut.”

Ibnu Taimiyah melanjutkan,:” Tidak ada di dalamnya (penafsiran) bahwa tidak ada seorang pun diantara menusia yang tidak melihat mereka pada suatu keadaan,bahkan terkadang diantara orang-orang shaleh melihat mereka begitu pula orang-orang tidak shaleh,akan tetapi manusia tidak melhat mereka setiap saat.” ( Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah,juz 15 hal.7 ).

Pernyataan beliau ini sesuai dalam kenyataan yang ada.Pada zamannya Ibnu Taimiyah juga sering melakukan therapy gangguan jin dengan Ruqyah,jadi banyak sekali kejadian-kejadian yang beliau hadapi.Sebagaimana yang terdapat dalam kitab Ath Thibbun Nabawi hal 52-53.Namun demikian pernyataan ini tidak menunjukkan manusia mampu melihat jin secara hakikat dan wujudnya setiap waktu.Sebagaimana tidak ada ilmu-ilmu keghoiban dalam Islam yang bisa mengantarkan menusia mampu melihat jin.

Maka,seseorang yang mampu melihat jin,kemungkinannya hanya dua,pertama dia memang orang yang sholeh yang diberi karomah mampu melihat jin,atau kedua orang itu bukan orang yang sholeh,ia mampu melihat jin karena bantuan dan tipu daya jin itu sendiri yang akan menyesatkan manusia.

Adapun karomah itu sendiri sudah jelas,dia tidak dapat dipelajari atau ditransfer apalagi diturunkan (diwariskan),tidak dapat didemonstrasikan (dipamerkan),tidak dapat dihadirkan,tidak dapat berulang-ulang.Sementara dengan tipu daya jin bisa terjadi setiap saat,kapan saja,dimana saja,baik diperoleh dengan cara berkolaberasi deangan sebangsanya atau atas kemauan jin itu sendiri.Bila ini yang dimaksud dengan mempelajari ilmu tentang alam ghoib,yaitu belajar berkolaberasi dengan jin tentu sangat dilarang dalam Islam.Sesungguhnya,hakekat sesuatu yang ghoib itu hanya ada dalam ilmu Allah.Maka manusia tidak akan pernah mampu untuk menyingkap hal-hal ghoib yang hakiki dari ilmu Allah.

Setelah kita memahami ajaran akidah islam mengenai yang ghoib itu tentu kita harus menerimanya dengan keimanan yang kuat tanpa adanya kebimbangan atau keraguan sedikitpun.Keghoiban ruh sama dengan keghoiban alam ghoib yang lainnya,kita harus mempercayai dan yakin hanya Allah saja yang mengetahuinya.Allah berfirman didalam surat Al Isro' ayat 85:

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.katakanlah:”Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku,dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit .”

Roh termasuk urusan Allah SWT sendiri,selain Allah Ta'ala sendiri tidak ada yang mengetahuinya,tidak dahulu,sekarang ataupun tidak nanti,kecuali hanya diberi pengetahuan yang sedikit.

Adapun alam roh yang dapat ditembus oleh manusia,pasti itu ada rekayasa dari jin.Karena roh tidak bisa dipanggil atau tidak dapat berpindah-pindah dari seseorang keorang lain.Andaikan roh bisa dipanggil tentu tidak ada yang mati karena ketika roh itu keluar keluarganya akan memanggilnya kembali kejasadnya.

Mengenai mukjizat Nabi Isa ‘alaihissalam beliau betul-betul mengembalikan roh itu kejasadnya,jelas berbeda dengan tipu daya setan yang mengaku-ngaku roh si fulan kemudian masuk ke tubuh orang lain dan bercerita tentang orang yang telah meninggal atau roh itu mengajarkan ilmu-ilmu tertentu.

Berhati-hatilah dalam hal yang ghoib ini,karena karana akan menentukan akan diterimanya ibadah seseorang.Kita semua tentu sudah tahu bahwa syarat diterima amal seseorang hamba Allah itu bila dilakukan dengan ikhlas dan ber ittiba' (menyontoh) kepada Rasulullah saw.Ikhlas dalam artian tidak ada unsur syiriknya sedikitpun.Klaim pengetahuan terhadap yang ghoib berarti menyekutukan Allah dalam sifat-Nya,karena Allahlah yang Maha mengetahui yang ghoib.

Ketahuilah bahwa sebagai orang Muslim kita hanya bisa mempercayai informasi tentang yang ghoib dari dua sumber utama agama kita yakni Al-Qur'an dan sunnah.

Islam menolak berita-berita tentang masa lalu yang tersamar,informasi-informasi rahasia dan masa depan yang berasal dari para ahli meditasi,ahli yoga, tukang-tukang sihir,peramal,dukun,dan yang sebangsanya yang mana mereka mendapatkan berita-berita tersebut sebenarnya dari hasil bekerjasama dengan jin, karna jin itu telah merasuk kedalam raganya lalu dibisiki oleh jin yang kesemuanya itu mereka campur adukkan dengan tipu daya.

Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadish shahih dari Abu Hurairah,Rasulullah bersabda:

“Apabila Allah menetapkan perintah diatas langit,para malaikat mengepakkan sayap-sayapnya karena patuh akan firman-Nya,seakan-akan firman yang (didengar) itu seperti gemerincing rantai besi (yang ditarik) diatas batu bata,hal itu memekakkan mereka (sehingga mereka jatuh pingsan karena ketakutan).Maka apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka,mereka berkata,”Apakah yang difirmankan oleh Tuhanmu?”Mereka menjawab,”(Perkataan yang benar.Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.”Ketika itulah,(syaitan-ayaitan) pencuri berita (wahyu)mendengarnya.Keadaan (syaitan-syaitan) pencuri berita itu seperti ini:sebagian mereka diatas sebagian yang lain. Digambarkan oleh Sufyan (yakni bin Uyainah) dengan telapak tangannya,beliau memiringkannya dan membuka jari jemarinya. Maka ketika pencuri berita (yang diatas) mendengar kalimat (firman) itu,disampaikanlah kepada yang dibawahnya kemudian disampaikan lagi kepada yang dibawahnya dan demikian seterusnya hingga disampaikan kemulut tukang sihir atau dukun.Akan tetapi,kadangkala syaitan penyadap berita terkena panah api sebelum sempat menyampaikan kalimat (firman) tersebut,dan kadangkala sudah sempat menyampaikannya sebelum terkena panah api,lalu dengan satu kalimat yang didengarnya itulah,tukang sihir atau dukun melakukan seratus macam kebohongan.Mereka (yang mendatangi tukang sihir atau dukun) mengatakan,”Bukanlah dia telah memberitahu kita bahwa pada hari ini dan hari itu akan terjadi ini dan itu,lalu itu benar terjadi,sehingga dipercayailah tukang sihir atau dukun tersebut karena satu kalimat yang telah didengar dari langit.

Al-Bukhary dan Muslim mentakhrij dari Aisyah,dia berkata,”Aku berkata ,”Wahai Rasulullah,sesungguhnya para dukun biasanya meramal sesuatu dan kami mendapatkan kejadiannya sama persis.” Beliau bersabda ,”Perkataan itu memang benar,yang didengar jin lalu disusupkan ketelinga walinya,dan dia menambahinya dengan seratus kedustaan.”

Dinyatakan oleh Allah dalam surat al Hijr ayat 18: ”.....Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar semburan api yang terang.”

Dari ayat ini semakin terang diantara kita bahwa diantara jin ada yang bertugas mencuri pendengaran keputusan-keputusan dari Allah yang diperintahkan kepada para malaikat yang ditugaskan untuk menjalankannya.kemudian dari jin pencuri inilah seseorang bisa meramal suatu kejadian-kejadian yang akan terjadi.

Dalam bukunya ( Al-Majmu' al-Fatawa :11/309) Ibu Taimiyah menyebutkan bahwa ada ahli metafisika yang mempunyai hubungan dengan Jin memberitahu Ibnu Taimiyah.Ahli metafisika itu berkata kepadanya:” Sesungguhnya jin memperlihatkan kepadaku sesuatu yang mengkilap seperti air dan kaca (Jin orang tersebut mungkin menggunakan teknologi semacam televisi atau radio dari alam mereka) .Mereka menayangkan gambar-gambar atau berita-berita yang kami minta didalamnya.”

Jadi janganlah heran jika kita sewaktu meditasi bisa tiba-tiba melihat sesuatu informasi masalalu,rahasia-rahasia,informasi masa depan seolah-olah melihat gambar-gambar atau suara seolah-olah menonton TV.Kemampuan ini bukanlah atas kekuatan keajaiban diri kita dari hasil latihan ilmu trawangan melainkan jin itu membantu kita jika ingin melihat alam jin dengan menyamakan ferekuensi stimulus penerimaan cahaya mata dengan kosmik alam jin atau dengan menggunakan teknologi audiovisual alam jin yang mereka inisiasikan pada diri kita (hingga kita bisa melihat tembus pandang) atau dari hasil jin itu,merekam,mencari atau membuat informasi yang kita butuhkan lalu mereka programkan pada “komputer” mereka melalui proses instaling lalu ditampilkan pada “layar monitor” pada syaraf kornea kedua mata kita. Wallaahu a'lam.

Mereka para ahli spiritual,ahli metafisika,para dukun, paranormal,orang linuwih , Avatar,guruji,satguru dan sebutan-sebutan yang lainnya itu biasanya mendapat wangsit atau ilham atau “pencerahan”dengan melalui bisikan-bisikan syaitan secara langsung ataupun melalui meditasi sesungguhnya didapat dari syaitan yang yang mencuri berita dari langit.

Biasanya untuk mendapatkan wangsit atau ilham dari syaitan itu mereka harus melakukan amalan khusus seperti bertapa,bersemedi,meditasi,puasa mutih,puasa patigeni,thawaf dikuburan wali,sampai dengan cara yang keji seperti mengencingi Al-Qur'an,menginjak Al-Qur'an di dalam WC,membaca mantera-mantra berbau syirik dan kekufuran lainnya.

Di dalam surat Jin ayat 26-27 Allah menyatakan dalam firmannya:

”(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghoib,maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghoib itu itu kecuali kepada Rasul yang diridoi-Nya,maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagaan (malaikat) di hadapan dan dibelakangnya.”

Harus ketahui bahwa pengetahuan terhadap seluruh yang ghoib secara mutlak hanya milik Allah semata tidak ada dari kalangan malaikat,jin,manusia yang memilikinya.memang terkadang Allah menampakkan sebagian yang ghoib itu kepada dari kalangan hamba-hamba pilihan Allah seperti Rasul,Nabi yang merupakan mukjizat bagi mereka.

Akhirnya marilah kita selalu bercermin dan mengikuti jejak Rasulullah dan para sahabat serta ulama-ulama yang berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasul.


Read more!
posted by yusro @ 06.42   0 comments
Tauhid Kaffah

Assalamu'alaykum Wr. Wb.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu."
(Qs. al-Baqarah 2:208)

Ayat diatas merupakan seruan, perintah dan juga peringatan Allah yang ditujukan khusus kepada orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang mengakui Allah sebagai Tuhan satu-satunya dan juga mengakui Muhammad selaku nabi-Nya agar masuk kedalam agama Islam secara kaffah dan agar mau melakukan intropeksi diri, sudahkah kita benar-benar beriman didalam Islam secara kaffah ?

Allah memerintahkan kepada kita agar melakukan penyerahan diri secara sesungguhnya, lahir dan batin tanpa syarat hanya kepada-Nya tanpa diembel-embeli hal-hal yang bisa menyebabkan ketergelinciran kedalam kemusryikan.

Bagaimanakah jalan untuk mencapai Islam Kaffah itu sesungguhnya ?
al-Qur'an memberikan jawaban kepada kita :

"Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling darinya, padahal kamu mengerti."
(Qs. al-Anfaal 8:20)

Jadi Allah telah menyediakan sarana kepada kita untuk mencapai Islam yang kaffah adalah melalui ketaatan kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya serta tidak berpaling dari garis yang sudah ditetapkan.

Taat kepada Allah dan Rasul ini memiliki aspek yang sangat luas, akan tetapi bila kita mengkaji al-Qur'an secara lebih mendalam lagi, kita akan mendapati satu intisari yang paling penting dari ketaatan terhadap Allah dan para utusan-Nya, yaitu melakukan Tauhid secara benar.

Tauhid adalah pengesaan kepada Allah.
Bahwa kita mengakui Allah sebagai Tuhan yang Maha Pencipta yang tidak memiliki serikat ataupun sekutu didalam zat dan sifat-Nya sebagai satu-satunya tempat kita melakukan pengabdian, penyerahan diri serta ketundukan secara lahir dan batin.

Seringkali manusia lalai akan hal ini, mereka lebih banyak berlaku sombong, berpikiran picik laksana Iblis, hanya menuntut haknya namun melupakan kewajibannya. Tidak ubahnya dengan orang kaya yang ingin rumahnya aman akan tetapi tidak pernah mau membayar uang untuk petugas keamanan.

Banyak manusia yang sudah melebihi Iblis.
Iblis tidak pernah menyekutukan Allah, dia hanya berlaku sombong dengan ketidak patuhannya untuk menghormati Adam selaku makhluk yang dijadikan dari dzat yang dianggapnya lebih rendah dari dzat yang merupakan sumber penciptaan dirinya.

Manusia, telah berani membuat Tuhan-tuhan lain sebagai tandingan Allah yang mereka sembah dan beberapa diantaranya mereka jadikan sebagai mediator untuk sampai kepada Allah. Ini adalah satu kesyirikan yang besar yang telah dilakukan terhadap Allah.

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan-Tuhan selain Allah, juga terhadap al-Masih putera Maryam; padahal mereka tidak diperintahkan melainkan agar menyembah Tuhan Yang Satu; yang tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (Qs. al-Bara'ah 9:31)

"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa'atan, namun mereka berkata: "Mereka itu penolong-penolong kami pada sisi Allah !". Katakanlah:"Apakah kamu mau menjelaskan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di langit-langit dan dibumi ?" ; Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan." (Qs. Yunus 10:18)

Penyakit syirik ini dapat mengenai dan menyertai siapa saja, tidak terkecuali didalam orang-orang Islam yang mengaku bertauhid. Untuk itulah Allah memberikan perintah internal kepada umat Muhammad ini agar sebelum mereka melakukan Islamisasi kepada orang lain, dia harus terlebih dahulu mengIslamkan dirinya secara keseluruhan alias Kaffah dengan jalan mentaati apa-apa yang sudah digariskan dan dicontohkan oleh Rasul Muhammad Saw sang Paraclete yang agung, Kalky Authar yang dijanjikan.

Bagaimana orang Islam dapat melakukan satu kesyirikan kepada Allah, yaitu satu perbuatan yang mustahil terjadi sebab dia senantiasa mentauhidkan Allah ?

Sejarah mencatatkan kepada kita, berapa banyak orang-orang Muslim yang melakukan pemujaan dan pengkeramatan terhadap sesuatu hal yang sama sekali tidak ada dasar dan petunjuk yang diberikan oleh Nabi.

Dimulai dari pemberian sesajen kepada lautan, pemandian keris, peramalan nasib, pemakaian jimat, pengagungan kuburan, pengkeramatan terhadap seseorang dan seterusnya dan selanjutnya. Inilah satu bentuk kesyirikan terselubung yang terjadi didalam diri dan tubuh kaum Muslimin kebanyakan.

Mereka lebih takut kepada tokoh Roro Kidul ketimbang kepada Allah, mereka lebih hormat kepada kyai ketimbang kepada Nabi. Mereka lebih menyukai membaca serta mempercayai isi kitab-kitab primbon dan kitab-kitab para ulama atau imam Mazhab tertentu ketimbang membaca dan mempercayai kitab Allah, al-Qur'anul Karim.

Adakah orang-orang yang begini ini disebut sebagai Islam yang kaffah ?
Sudah benarkah cara mereka beriman kepada Allah ?

Saya yakin, kita semua membaca al-Fatihah didalam Sholat, dan kita semua membaca "Iyyaka na'budu waiyya kanasta'in" yang artinya "Hanya kepada Engkaulah (ya Allah) kami mengabdi dan hanya kepada Engkaulah (ya Allah) kami memohon pertolongan".

Ayat ini berindikasikan penghambaan kita kepada Allah dan tidak memberikan sekutu dalam bentuk apapun sebagaimana juga isi dari surah al-Ikhlash :

"Katakan: Dialah Allâh yang Esa. Allâh tempat bergantung. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan dengan apapun."
(Qs. al-Ikhlash 112:1-4)

Hanya sayangnya, manusia terlalu banyak yang merasa angkuh, pongah dan sombong yang hanyalah merupakan satu penutupan dari sifat kebodohan mereka semata sehingga menimbulkan kezaliman-kezaliman, baik terhadap diri sendiri dan juga berakibat kepada orang lain bahkan hingga kepada lingkungan.

Untuk mendapatkan kekayaan, kedudukan maupun kesaktian, tidak jarang seorang Muslim pergi kedukun atau paranormal, memakai jimat, mengadakan satu upacara ditempat-tempat tertentu pada malam-malam tertentu dan di-ikuti pula dengan segala macam puasa-puasa tertentu pula yang tidak memiliki tuntunan dari Allah dan Rasul-Nya.

Apakah mereka-mereka ini masih bisa disebut sebagai seorang Islam yang Kaffah ?
Dengan tindakan mereka seperti ini, secara tidak langsung mereka sudah meniadakan kekuasaan Allah, mereka menjadikan semuanya itu selaku Tuhan-tuhan yang berkuasa untuk mengabulkan keinginan mereka.

"Dan sebagian manusia, ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Tetapi orang-orang yang beriman adalah amat sangat cintanya kepada Allah."
(Qs. Al-Baqarah 2:165)

Kepada orang-orang seperti ini, apabila diberikan peringatan dan nasehat kepada jalan yang lurus, mereka akan berubah menjadi seorang pembantah yang paling keras.

"Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al-Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah."
(Qs. al-Kahf 18:54)

"Tidakkah engkau pikirkan orang-orang yang membantah tentang kekuasaan-kekuasaan Allah ? Bagaimana mereka bisa dipalingkan ?"
(Qs. al-Mu'min 40:69)

Orang-orang sekarang telah banyak yang salah pasang ayat, mereka katakan bahwa apa yang mereka lakukan itu bukanlah suatu kesyirikan melainkan satu usaha atau cara yang mesti ditempuh, sebab tanpa usaha Tuhan tidak akan membantu.

Memang benar sekali, tanpa ada tindakan aktif dari manusia, maka tidak akan ada pula respon reaktif yang timbul sebagai satu bagian dari hukum alam sebab-akibat. Akan tetapi, mestikah kita mengaburkan akidah dengan dalil usaha ?

Anda ingin kaya maka bekerja keras dan berhematlah semampu anda, anda ingin mendapatkan penjagaan diri maka masukilah perguruan-perguruan beladiri entah silat, karate, kempo, tenaga dalam dan sebagainya.

Anda ingin pintar maka belajarlah yang rajin begitu seterusnya yang pada puncak usaha itu haruslah dibarengi dengan doa kepada Allah selaku penyerahan diri kepada sang Pencipta atas segala ketentuan-Nya, baik itu untuk ketentuan yang bagus maupun ketentuan yang tidak bagus.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Qs. al-Baqarah 2:216)

"Yang demikian itu adalah nasehat yang diberikan terhadap orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, karena barang siapa berbakti kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan bagi mereka satu pemecahan; dan Allah akan mengaruniakan kepadanya dari jalan yang tidak ia sangka-sangka; sebab barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan menjadi pencukupnya. Sesungguhnya Allah itu pelulus urusan-Nya, sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap sesuatu." (Qs. at-Thalaq 65:2-3)

Bukankah hampir semua dari kita senantiasa hapal dan membaca ayat dibawah ini dalam doa iftitahnya ?

"Sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan sekalian makhluk, tiada serikat bagi-Nya, karena begitulah aku diperintahkan." (Qs. al-An'aam 6:162-163)

Anda membutuhkan perlindungan dari segala macam ilmu-ilmu jahat, membutuhkan perlindungan dari orang-orang yang bermaksud mengadakan rencana yang jahat dan keji, maka berimanlah anda secara sungguh-sungguh kepada Allah dan Rasul-Nya, InsyaAllah, apabila anda benar-benar Kaffah didalam Islam, Allah akan menepati janji-Nya untuk memberikan Rahmat-Nya kepada kita.

"Dan ta'atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat."
(Qs. Ali Imran 3:132)

Rahmat Allah itu tidak terbatas, Rahmat bisa merupakan satu perlindungan, satu pengampunan, Kasih sayang dan juga bisa berupa keridhoan yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Apakah anda tidak senang apabila Tuhan meridhoi anda ?
Seorang anak saja, apabila dia telah mendapatkan restu dan ridho dari kedua orangtuanya, anak tersebut akan memiliki ketenangan dan penuh suka cita didalam melangkah, apakah lagi ini yang didapatkan adalah keridhoan dari Ilahi, Tuhan yang menciptakan seluruh makhluk, yang berkuasa atas segala sesuatu ?

Jika Allah ridho kepada kita, maka percayalah Allah akan membatalkan dan mengalahkan musuh-musuh kita. Maka dari itu berkepribadian Kaffah-lah didalam Islam, berimanlah secara tulus dan penuh kesucian akidah.

Dalam kajian lintas kitab, kita akan mendapati fatwa dari 'Isa al-Masih kepada para sahabatnya mengenai kekuatan Iman :

Terjemahan Resmi: Baru: Matius: 17
17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"

17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

al-Qur'an pun memberikan gambaran :

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Qs. 2 al-Baqarah: 186)

Kita lihat, Allah akan mendengar doa kita, Dia akan memberikan Rahmat-Nya kepada kita dengan syarat bahwa terlebih dahulu kita harus mendengarkan dan percaya kepada-Nya, mendengar dalam artian mentaati seluruh perintah yang telah diberikan oleh Allah melalui para Nabi dan Rasul-Nya, khususnya kepada Rasul Muhammad Saw selaku Nabi terakhir yang universal.

Tidak perlu anda mendatangi tempat-tempat keramat untuk melakukan tapa-semedi, berpuasa sekian hari atau sekian malam lamanya dengan berpantang makan ini dan makan itu atau juga menyimpan, menggantung jimat sebagai penolak bala, pemanis muka, atau sebagai aji wibawa.

Ambillah al-Qur'an, bacalah dan pelajarilah, amalkan isinya ... maka dia akan menjadi satu jimat yang sangat besar sekali yang mampu membawa anda tidak hanya lepas dari derita dunia yang bersifat temporary, namun juga derita akhirat yang bersifat long and abide.

Yakinlah, bahwa sekali anda mengucapkan kalimah "Laa ilaaha illallaah" (Tiada Tuhan Selain Allah), maka patrikan didalam hati dan jiwa anda, bahwa jangankan ilmu-ilmu jahat, guna-guna, santet, Jin, Iblis apalagi manusia dengan segenap kemampuannya, Tuhan-pun tidak ada.

Kenapa demikian ?
Sebab dunia ini telah dibuat terlalu banyak memiliki Tuhan-tuhan, semua berhala-berhala yang disembah oleh manusia dengan beragam caranya itu tetap dipanggil Tuhan oleh mereka, entah itu Tuhan Trimurti, Tuhan Tritunggal, Tuhan anak, Tuhan Bapa, Tuhan Budha dan seterusnya.

Manusiapun sudah menjadikan harta, istri dan anak-anak sebagai Tuhan, menjadikan para ulama sebagai Tuhan, menjadikan perawi Hadis sebagai Tuhan, menjadikan keluarga Nabi sebagai Tuhan dan seterusnya.

Karena itu Tauhid yang murni adalah Tauhid yang benar-benar meniadakan, menafikan segala macam jenis bentuk ketuhanan yang ada, untuk kemudian disusuli dengan keberimanan, di-ikuti dengan keyakinan, mengisi kekosongan tadi dengan satu keberadaan, bahwa yang ada dan kita akui hanyalah Tuhan yang satu, tanpa berserikat dan esa dalam berbagai penafsiran.

Itulah intisari dari Iman didalam Islam, intisari seluruh ajaran dan fatwa para Nabi terdahulu, dimulai dari Nuh, Ibrahim terus kepada Ismail, Ishak, Ya'kub, Musa hingga kepada 'Isa al-Masih dan berakhir pada Muhammad Saw.

Itulah senjata mereka, itulah jimat yang mereka pergunakan didalam menghadapi segala jenis kebatilan, segala macam kedurjanaan yang tidak hanya datang dari manusia namun juga datang dari syaithan yang terkutuk.

Dalam salah satu Hadits Qudsi-Nya, Allah berfirman :
"Kalimat Laa ilaaha illallaah adalah benteng pertahanan-Ku; dan barangsiapa yang memasuki benteng-Ku, maka ia aman dari siksaan-Ku." (Riwayat Abu Na'im, Ibnu Hajar dan Ibnu Asakir dari Ali bin Abu Thalib r.a.)

Nabi Muhammad Saw juga bersabda :
"Aku sungguh mengetahui akan adanya satu kalimat yang tidak seorangpun hamba bilamana mengucapkannya dengan tulus keluar dari lubuk hatinya, lalu ia meninggal, akan haram baginya api neraka. Ucapan itu adalah : Laa ilaaha illallaah."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Untuk itu, marilah sama-sama kita memulai hidup Islam yang kaffah sebagaimana yang sudah diajarkan oleh para Nabi dan Rasul, sekali kita bersyahadat didalam Tauhid, maka apapun yang terjadi sampai maut menjemput akan tetap Allah sebagai Tuhan satu-satunya yang tiada memiliki anak dan sekutu-sekutu didalam zat maupun sifat-Nya.

Cobalah anda ikrarkan : Apapun yang terjadi sampai saya mati akan tetap berpegang kepada Laa ilaaha illallaah.

Segera kita tanggalkan segala bentuk kepercayaan terhadap hal-hal yang berbau khurafat, kita ikuti puasa yang diajarkan oleh Islam, kita contoh prilaku Nabi dalam keseharian, kita turunkan berbagai rajah dan tulisan-tulisan maupun bungkusan-bungkusan hitam yang kita anggap sebagai penolak bala atau juga pemanis diri yang mungkin kita dapatkan dari para dukun, paranormal atau malah juga kyai.

Nabi Muhammad Saw bersabda :
"Barangsiapa menggantungkan jimat penangkal pada tubuhnya, maka Allah tidak akan menyempurnakan kehendaknya."
(Hadist Riwayat Abu Daud dari Uqbah bin Amir)

"Ibnu Mas'ud berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, mantera-mantera, tangkal dan guna-guna adalah syirik."
(Hadist Riwayat Ahmad dan Abu Daud )

"Sa'id bin Jubir berkata: orang yang memotong atau memutuskan tangkal (jimat) dari manusia, adalah pahalanya bagaikan memerdekakan seorang budak."
(Diriwayatkan oleh Waki')

Percayalah, Allah adalah penolong kita.

"Sesuatu bahaya tidak mengenai melainkan dengan idzin Allah."
(Qs. at-Taghabun 64:11)

"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah ni'mat Allah kepadamu tatkala satu kaum hendak mengulurkan tangannya untuk mengganggu, lalu Allah menahan tangan mereka daripada (sampai) kepada kamu; dan berbaktilah kepada Allah; hanya kepada Allah sajalah hendaknya Mu'minin berserah diri."
(Qs. al-Maaidah 5:11)

Apabila setelah kita melepaskan seluruh kebiasaan buruk tersebut kita mendapatkan musibah, bukan berarti Allah berlepas tangan pada diri kita dan kitapun bertambah mendewakan benda-benda, ilmu-ilmu yang pernah kita miliki sebelumnya.

Akan tetapi Allah benar-benar ingin membersihkan kita dari segala macam kemunafikan, menyucikan akidah kita, hati dan pikiran kita sehingga benar-benar berserah diri hanya kepada-Nya semata.

"Apakah manusia itu menyangka bahwa mereka akan dibiarkan berkata: "Kami telah beriman", padahal mereka belum diuji lagi ?" (Qs. al-Ankabut 29:2)

"Dan sebagian dari manusia ada yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", tetapi manakala ia diganggu dijalan Allah, maka ia menjadikan percobaan manusia itu seperti adzab dari Allah; dan jika datang pertolongan dari Tuhan-mu, mereka berkata: "Sungguh kami telah berada bersamamu."; Padahal bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada-dada makhluk ?"
(Qs. al-Ankabut 29:10)

"Dan sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang beriman dan mengetahui orang-orang yang munafik." (Qs. al-Ankabut 29:11)

Nabi juga bersabda :
"Bilamana Allah senang kepada seseorang, senantiasa menimpakan cobaan baginya supaya didengar keluh kesahnya."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Bagaimana bila sebagai satu konsekwensi dari usaha kembali kepada jalan Allah tersebut kita gugur ? Jangan khawatir, Allah telah berjanji bagi orang-orang yang sudah bertekad untuk kembali pada kebenaran :

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan."
(Qs.at-Taubah 9:20)

"Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik".
(Qs. ali Imran 3:195)

"Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar."
(Qs. an-Nisa' 4:74)

Kembali kejalan Allah adalah satu hijrah yang sangat berat, godaan dan gangguan pasti datang menerpa kita dan disanalah kita dipesankan oleh Allah untuk melakukan jihad, melakukan satu perjuangan, melibatkan diri dalam konflik peperangan baik dengan harta maupun dengan jiwa (tentunya ini tidak berlaku bagi mereka yang cuma melakukan teror dengan membunuh diri).

Dengan harta mungkin kita harus siap apabila mendadak jatuh miskin atau juga melakukan kedermawanan dengan menyokong seluruh aktifitas kegiatan umat Islam demi tegaknya panji-panji Allah; berjihad dengan jiwa artinya kita harus mempersiapkan mental dan phisik dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat ketidak senangan sekelompok orang atau makhluk dengan hijrah yang telah kita lakukan ini.

Apakah anda akan heran apabila pada waktu anda masih memegang jimat anda merupakan orang yang kebal namun setelah jimat anda tanggalkan anda mendadak bisa tergores oleh satu benturan kecil ditempat tidur ? Bagaimana anda memandang keperkasaan seorang Nabi yang agung yang bahkan dalam perperanganpun bisa terluka dan juga mengalami sakit sebagaimana manusia normal ?

Percayalah, berilmu tidaknya anda, berpusaka atau tidak, bertapa maupun tidaknya anda bukan satu hal yang serius bagi Allah apabila Dia sudah menentukan kehendak-Nya kepada kita.

"Berupa apa saja rahmat yang Allah anugerahkan kepada manusia, maka tidak ada satupun yang bisa menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Gagah, yang Bijaksana."
(Qs. Fathir 35:2)

Apabila memang sudah waktunya bagi kita untuk mendapatkan musibah (baik itu berupa maut dan lain sebagainya) maka dia tetap datang tanpa bisa kita mundurkan atau juga kita majukan, tidak perduli anda punya ilmu, punya jimat atau seberapa tinggi kedudukan sosial anda.

"Bagi tiap-tiap umat ada batas waktunya; maka apabila telah datang waktunya maka mereka tidak dapat meminta untuk diundurkan barang sesaatpun dan tidak dapat meminta agar dimajukan."
(Qs. al-A'raf 7:34)

"Masing-masing Kami tolong mereka ini dan mereka itu, sebab tidaklah pemberian Tuhanmu itu terhalang."
(Qs. al-Israa 17:20)

Demikianlah, semoga kita semua bisa mendapatkan hikmah dari tulisan ini.


Read more!
posted by yusro @ 05.23   0 comments
Zikir
Sabtu, 15 Maret 2008

Allah Yang Maha Besar selalu mengingatkan kita di dalam kitab-Nya Al-Quran Al-Karim supaya berzikirillah seperti berikut:

“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang, dan pada sebahagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya pada bahagian yang panjang di malam hari.”
Surah 76: Al Insan, Ayat 25 & 26


“Sesungguhnya Aku lah Allah, tidak ada Tuhan selainKu, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.”
Surah 20 Ta Ha Ayat 14


“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.”
Surah 33: Al Ahzab Ayat 21


Dari Bukhari, Muslim, Tirmidhi dan Ibn Majah, diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a: Rasulullah s.a.w bersabda: Allah s.w.t berfirman: Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya ketika dia mengingatiKu. Apabila dia mengingatiKu dalam dirinya, nescaya aku juga akan mengingatinya dalam diriKu. Apabila dia mengingatiKu di majlis, nescaya Aku juga akan mengingatinya di dalam suatu majlis yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia mendekatiKu dalam jarak sejengkal, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia mendekatiKu sehasta, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepadaKu dalam keadaan berjalan seperti biasa, nescaya Aku akan datang kepadanya seperti berlari-lari anak.


Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Sesungguhnya Allah s.w.t Yang Maha Memberkati lagi Maha Tinggi memiliki para Malaikat yang mempunyai kelebihan yang diberikan oleh Allah s.w.t. Para Malaikat selalu mengelilingi bumi. Para Malaikat sentiasa memerhati majlis-majlis zikir. Apabila mereka dapati ada satu majlis yang dipenuhi dengan zikir, mereka turut mengikuti majlis tersebut di mana mereka akan melingkunginya dengan sayap-sayap mereka sehinggalah memenuhi ruangan antara orang yang menghadiri majlis zikir tersebut dan langit. Apabila orang ramai yang hadir dalam majlis tersebut beredar, para malikat naik ke langit.



DALIL-DALIL LAIN YANG MENGANJURKAN DZIKRULLAH SERTA ANCAMAN BAGI YANG MENINGGALKANNYA.

1. Surat Ali”Imran (190-191)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda dari orang yang berakal. (3-190) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksaan neraka.

2. Surat An Nisaa’ (103)
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan
diwaktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguh-nya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

3. Surat Al Anfaal (45)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.

4. Al Munaafiquun (ayat 9)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

5. Al Mujaadilah (ayat 19)
Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa golongan syetan itulah golongan yang merugi.

6. Az zukhruf :36
Barang siapa yang berpaling dari ingat kepada yang maha pemurah, kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

7. An nisa 142
Sesungguhnya orang–orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas,...mereka bermaksud riya’( dengan shalat) dihadapan manusia,…tidaklah mereka menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.

8. Al baqarah 152
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmatku)

9. Al baqarah 200
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau bahkan lebih banyak dari itu.

10. Al Ahzab 35
Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah , Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang benar.

11. Al Ahzab 41
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah , dzikir sebanyak-banyak nya.

12. An Nur 37
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah , dan
(dari) membayar zakat . mereka takut kepada suatu hari yang ( dihari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang .

13. Al A’Raaf 205
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu didalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan tidak mengeraskan suaramu, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (tidak berdzikir)

14. Ar Ra’d :28
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allalh hati menjadi tentram.

15. Al Jumu’ah :9
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk sembahyang pada hari jum’at, maka segeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.




Saat berzikir bila mungkin, carilah tempat atau ruangan, yang terbebas dari gangguan, agar bathin anda merasa aman dan tenang. Duduklah yang enak agar anda dapat mengendorkan otot-otot dan membebaskan ketegangan syaraf. Lepaskan ketegangan dan biarkan otot-otot menjadi lemas, sampai terasa tenang dan damai meresapi seluruh tubuh. Istirahatkan badan dan pasrahkan seluruh jiwa raga. Atau lakukanlah dengan posisi berdiri, hal ini dilakukan untuk menghindari mudah terlena dan tertidur …




Sadarkan sang Aku. Hubungkan dengan dzat yang MahaMutlak ...hadirlah dihadapan-Nya sebagaimana
kesaksian Aku dialam ‘Azali ... Panggillah …penuh santun ya Allah … ya Allah … tundukkan jiwa anda
dengan hormat … dan datanglah kehadirat-Nya dengan terus memanggil ya Allah …ya Allah … timbulkan rasa cinta yang dalam … hadirlah terus dalam dzikir … biarkan sensasi pikiran dan perasaan melayang-layang … Sadarkan dan kembalikan bahwa Aku bukan itu semua … Aku adalah yang menyaksikan semuanya … bersaksilah dengan mengucapkan dua kalimat syahadat … sampaikan
do’a salawat untuk Rasulullah .dan keluarganya. Teruskan Aku melayang menembus semua alam-alam yang menghalangi, biarkan Aku berjalan menuju Yang Maha
tak Terhingga … jangan perdulikan kebisingan diluar diri kita .. teruskan jangan berhenti sampai ada
sambutan … hingga dzikir anda akan berubah dengan sendirinya bukan dari rekayasa pikiran … menjadi Laa Ilaaha Illallah atau Subhanallah ... Kalau sudah mencapai keadaan seperti ini … dzikir anda ... akan
terbawa saat anda bekerja … menyetir mobil dan mengangkat takbir, saat shalat ataupun wudhu’ …

Suasana dzikir terus membekas dan menyebabkan hati menjadi tenang luar biasa, dzikir bukan lagi sebuah lafadz akan tetapi merupakan suasana ingat dan ihsan. Apabila keadaan dzikir anda sudah terasa menyelimuti hati … pikiran … dan badan anda, frekwensi getaran makin lama makin terasa … dan semakin kuat rasa sambung kepada Allah. Hati anda semakin sensitif … mudah menangis … dan kadang tidak bisa ditahan saat anda membaca Alqu’an dan shalat walaupun anda tidak mengerti artinya.

SENSASI YANG BIASANYA MUNCUL SAAT ANDA BERDZIKIR

Ketika anda menghadirkan atau menghubungkan diri anda dengan Allah, tiba-tiba muncul rasa haru … merinding…. Badan terasa agak berat dan bergoncang …. seperti ada muatan getaran yang menyelimuti badan … semakin kuat hubungan anda dengan Allah, maka akan semakin kuat getaran yang ditimbulkannya … biarkan getaran itu mengalir … dengan getaran itulah anda tidak lagi terganggu oleh pikiran dan khayalan yang melayang-layang …

Adanya getaran merupakan tanda kesambungan anda dengan Allah … biasanya anda tidak akan kuat menahan tangis yang tiba-tiba muncul …. Kadang anda akan dituntun shalat ….dituntun berdzikir … dituntun bersujud. Biarkan jangan ditolak atau dilawan ... pasrahkan saja dengan ikhlas. Anda tidak akan mengalami rasa penat, capek dan jenuh walaupun itu terjadi berjam-jam lamanya. Sekalipun hal itu anda lakukan pada waktu malam hingga pagi .. tubuh rasanya menjadi segar dan tidak lemas ... bahkan terasa lebih rileks dan nyaman.. serta pandangan mata juga terasa sangat terang...

Semakin anda tekun berkomunikasi kepada Allah semakin halus getaran yang muncul. anda mungkin menjadi heran tatkala anda agak sulit marah, hati anda lebih terkendali tanpa ada penahanan atau pemaksaan. Hati menjadi lunak dan menimbulkan perangai yang sangat lembut. Hati terus menerus berdzikir bukan dari keinginan nafsu… dzikir itu muncul dari rasa Aku yang dalam… tiada bisa dibendung …. rasanya seperti ditarik oleh rasa kesambungan yang sangat kuat. kondisi seperti itu pikiran menjadi lemah tidak lagi liar seperti semula. Nafsu menjadi teredam dan istirahat… yang ada tinggal rasa atau getaran iman yang dalam dan muncul tiada bisa dicegah...

Subhanallah... kekuatan zikir sangatlah dasyat...



Read more!
posted by yusro @ 05.03   0 comments
Shalat Dhuha
Kamis, 06 Maret 2008
Shalat Dhuha adalah shalat shunnah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga sebelum waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali salam.


Shalat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (yang ditekankan). Karena Nabi melakukannya, menganjurkan para sahabat beliau untuk melakukannya dengan menjadikannya sebagai wasiat. Wasiat yang diberikan untuk satu orang oleh beliau, berarti juga wasiat untuk seluruh umat, kecuali bila ada dalil yang menunjukkan kekhususan hukumnya bagi orang tersebut. Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan : "Kekasihku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia : Puasa tiga hari dalam sebulan, dua rakat'at shalat Dhuha, dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim]
Imam An-Nawawi Rahimahullah mengunggulkan pendapat bahwa shalat Dhuha itu hukumnya sunnah muakkad, setelah beliau membeberkan hadits hadits dalam persoalan itu. Beliau menyatakan : "Hadits-hadits itu semuanya sejalan, tidak ada pertentangan diantaranya bila diteliti. Walhasil, bahwa shalat Dhuha itu adalah sunnah muakkad" [Syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 5/237 dan lihat Fathul Bari, Ibnu Hajar 3/57]

Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain :

  • “Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
  • "Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (H.R Tirmidzi)
  • "Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat." (HR Abu Daud)
  • "Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,"Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari)." (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)


KEUTAMAAN SHALAT DHUHA

Teriwayatkan dalam hadits-hadits shahih di atas dan hadits-haits berikut.

Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda.
"Artinya : Pada setiap pagi, setiap sendi tubuh bani Adam harus bersedekah. Setiap tasbih bisa menjadi sedekah. Setiap tahmid bisa menjadi sedekah. Setiap tahlil bisa menjadi sedekah. Setiap takbir bisa menjadi sedekah. Setiap amar ma'ruf nahi munkar juga bisa menjadi sedekah. Semua itu dapat digantikan dengan dua raka'at yang dilakukan pada waktu Dhuha" [Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalat Al-Musafirin wa-Qashriha, bab Istihbab Shalat Adh-Dhuha no. 720].

Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu tentang keutamaan shalat Dhuha bagi orang yang duduk di masjid sesudah Shubuh hingga terbit matahari. Rasulullah bersabda.
"Artinya : Barangsiapa melakukan shalat Shubuh berjama'ah, kemudian duduk dan berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian ia shalat dua raka'at, ia akan memperoleh pahala ibadah haji dan umrah, sempurna, sempurna dan sempurna" [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam kitab Al-Jum'at bab Ma Dzukira Mimma Yustahabu Minal Julus fil Masjid ba'da Shalat Ash-Shubhi hatta Tathlu'a Asy-Syamsu no. 586, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 1/181 dan saya mendengar Al-Imam Ibnu Baz rahimahullah menghasankannya karena banyak jalannya]


WAKTU SHALAT DHUHA

Waktu shalat Dhuha dari mulai meningginya matahari satu tombak hingga
sebelum matahari berada di tengah langit, sebelum tergelincir. Yang paling afdhal, melakukan shalat itu ketika matahari sedang terik menyengat. Dasarnya adalah hadits Zaid bin Arqam Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan bahwa Nabi bersabda.
"Artinya : Shalat orang-orang yang khusu' beribadah adalah pada waktu anak-anak unta (fishal) kepanasan" [Tarmidhul Fishal, yaitu disaat terik panas tiba sehingga anak unta merasa kepanasan kakinya, lihat Syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 6/276]

Dalam lafazh lain disebutkan.
"Artinya : Shalat orang-orang yang khusu beribadah adalah ketika anak-anak unta (fishal) kepanasan" [Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalat Al-Musafirin, bab Shalat Al-Awwabin hina Tarmidhul Fishal no. 748]
Barangsiapa yang melakukan shalat itu setelah matahari meninggi hingga satu tombak, tidak mengapa. Namun barangsiapa yang melakukannya ketika panas terik sebelum waktu yang dilarang shalat, itu lebih afdhal. [Lihat Majmu Fatawa Ibni baz 11/395]


JUMLAH RAKA'AT SHALAT DHUHA
Mengenai jumlah raka'at shalat Dhuha, tidak ada batasannya menurut pendapat shahih. Karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan dilakukannya dua raka'at pada waktu Dhuha serta menjelaskan keutamannya. [Al-Bukhari]

Dari Ummu Hani binti Abi Thalib juga diriwayatkan dengan shahih bahwa Nabi pernah shalat di rumah Ummu Hani pada hari pembebasan kota Mekkah sebanyak delapan raka'at setelah matahri meninggi mulai siang. Ummu Hani menyebutkan : "Belum pernah kulihat beliau shalat lebih ringkas dari shalat itu, namun beliau tetap menyempurnakan ruku dan sujud.[Muttafaq 'alaih, Al-Bukhari dalam kitab Taqsir Ash-Shalah]

Pada dasarnya doa setelah shalat dhuha dapat menggunakan do'a apapun. Doa yang biasa dilakukan oleh Rasulullah selepas shalat dhuha adalah :

"Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu". "Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".



Read more!
posted by yusro @ 02.31   0 comments
Sedekah
Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba−tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis−nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan−Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan−Mu.''

Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.

Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah�ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''

Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.

Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba−hamba−Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''

Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''

Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang−orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).

Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah?

Read more!
posted by yusro @ 01.08   0 comments
Ilmu Laduniy
Rabu, 05 Maret 2008
Ilmu Laduniy, Antara Hakikat dan Khurafat



Ilmu ladunni diambil dari kalimat 'minladunna ilman', ... ilmu yang berasal dari sisi Kami (Allah) tercantum dalam surat Al Kahfi : 65...
" lalu mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami"


Manusia dilahirkan di bumi ini dalam keadaan bodoh, tidak mengerti apa-apa. Lalu Allah mengajarkan kepadanya berbagai macam nama dan pengetahuan agar ia bersyukur dan mengabdikan dirinya kepada Allah dengan penuh kesadaran dan pengertian. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (An-Nahl: 78)

Pada hakikatnya, semua ilmu makhluk adalah "Ilmu Laduni" artinya ilmu yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Para malaikat-Nya pun berkata:

"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami." (Al-Baqarah: 32)

Ilmu laduni dalam pengertian umum ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, ilmu yang didapat tanpa belajar (wahbiy). Kedua, ilmu yang didapat karena belajar (kasbiy).

Bagian pertama (didapat tanpa belajar) terbagi menjadi dua macam:

1. Ilmu Syar'iat, yaitu ilmu tentang perintah dan larangan Allah yang harus disampaikan kepada para Nabi dan Rasul melalui jalan wahyu (wahyu tasyri'), baik yang langsung dari Allah maupun yang menggunakan perantaraan malaikat Jibril. Jadi semua wahyu yang diterima oleh para nabi semenjak Nabi Adam alaihissalam hingga nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah ilmu laduni termasuk yang diterima oleh Nabi Musa dari Nabi Khidlir . Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Khidhir:

"Yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami." (Al-Kahfi: 65)

Di dalam hadits Imam Al Bukhari, Nabi Khidlir alaihissalam berkata kepada Nabi Musa alaihissalam:

"Sesungguhnya aku berada di atas sebuah ilmu dari ilmu Allah yang telah Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya. Dan engkau (juga) berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadamu yang aku tidak mengetahuinya juga."

Ilmu syari'at ini sifatnya mutlak kebenarannya, wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap mukallaf (baligh dan mukallaf) sampai datang ajal kematiannya.

2. Ilmu Ma'rifat (hakikat), yaitu ilmu tentang sesuatu yang ghaib melalui jalan kasyf (wahyu ilham/terbukanya tabir ghaib) atau ru'ya (mimpi) yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya yang mukmin dan shalih. Ilmu kasyf inilah yang dimaksud dan dikenal dengan julukan "ilmu laduni" di kalangan ahli tasawwuf. Sifat ilmu ini tidak boleh diyakini atau diamalkan manakala menyalahi ilmu syari'at yang sudah termaktub di dalam mushaf Al-Qur'an maupun kitab-kitab hadits. Menyalahi di sini bisa berbentuk menentang, menambah atau mengurangi.


Bagian ke dua

Adapun bagian kedua yaitu ilmu Allah yang diberikan kepada semua makhluk-Nya melalui jalan kasb (usaha) seperti dari hasil membaca, menulis, mendengar, meneliti, berfikir dan lain sebagainya.

Dari ketiga ilmu ini (syari'at, ma'rifat dan kasb) yang paling utama adalah ilmu yang bersumber dari wahyu yaitu ilmu syari'at, karena ia adalah guru. Ilmu kasyf dan ilmu kasb tidak dianggap apabila menyalahi syari'at. Inilah hakikat pengertian ilmu laduni di dalam Islam.


Khurafat Shufi

Istilah "ilmu laduni" secara khusus tadi telah terkontaminasi (tercemari) oleh virus khurafat shufiyyah. Sekelompok shufi mengatakan bahwa:

  1. "Ilmu laduni" atau kasyf adalah ilmu yang khusus diberikan oleh Allah kepada para wali shufi. Kelompok selain mereka, lebih-lebih ahli hadits(sunnah), tidak bisa mendapatkannya.
  2. "Ilmu laduni" atau ilmu hakikat lebih utama daripada ilmu wahyu (syari'at). Mereka mendasarkan hal itu kepada kisah Nabi Khidlir alaihissalam dengan anggapan bahwa ilmu Nabi Musa alaihissalam adalah ilmu wahyu sedangkan ilmu Nabi Khidhir alaihissalam adalah ilmu kasyf (hakikat). Sampai-sampai Abu Yazid Al-Busthami (261 H.) mengatakan: "Seorang yang alim itu bukanlah orang yang menghapal dari kitab, maka jika ia lupa apa yang ia hapal ia menjadi bodoh, akan tetapi seorang alim adalah orang yang mengambil ilmunya dari Tuhannya di waktu kapan saja ia suka tanpa hapalan dan tanpa belajar. Inilah ilmu Rabbany."
  3. Ilmu syari'at (Al-Qur'an dan As-Sunnah) itu merupakan hijab (penghalang) bagi seorang hamba untuk bisa sampai kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
  4. Dengan ilmu laduni saja sudah cukup, tidak perlu lagi kepada ilmu wahyu, sehingga mereka menulis banyak kitab dengan metode kasyf, langsung didikte dan diajari langsung oleh Allah, yang wajib diyakini kebenarannya. Seperti Abd. Karim Al-Jiliy mengarang kitab Al-Insanul Kamil fi Ma'rifatil Awakhir wal Awail. Dan Ibnu Arabi (638 H) menulis kitab Al-Futuhatul Makkiyyah.
  5. Untuk menafsiri ayat atau untuk mengatakan derajat hadits tidak perlu melalui metode isnad (riwayat), namun cukup dengan kasyf sehingga terkenal ungkapan di kalangan mereka
    "Hatiku memberitahu aku dari Tuhanku." Atau
    "Aku diberitahu oleh Tuhanku dari diri-Nya sendiri, langsung tanpa perantara apapun."

Sehingga akibatnya banyak hadits palsu menurut ahli hadits, dishahihkan oleh ahli kasyf (tasawwuf) atau sebaliknya. Dari sini kita bisa mengetahui mengapa ahli hadits (sunnah) tidak pernah bertemu dengan ahli kasyf (tasawwuf).

Bantahan Singkat Terhadap Kesesatan di atas

  1. Kasyf atau ilham tidak hanya milik ahli tasawwuf. Setiap orang mukmin yang shalih berpotensi untuk dimulyakan oleh Allah dengan ilham. Abu Bakar radhiallahu anhu diilhami oleh Allah bahwa anak yang sedang dikandung oleh isterinya (sebelum beliau wafat) adalah wanita. Dan ternyata ilham beliau (menurut sebuah riwayat berdasarkan mimpi) menjadi kenyataan. Ibnu Abdus Salam mengatakan bahwa ilham atau ilmu Ilahi itu termasuk sebagian balasan amal shalih yang diberikan Allah di dunia ini. Jadi tidak ada dalil pengkhususan dengan kelompok tertentu, bahkan dalilnya bersifat umum, seperti sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasalam:
    "Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui." (Al-Iraqy berkata: HR. Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah dari Anas radhiallahu anhu, hadits dhaif).
  2. Yang benar menurut Ahlusunnah wal Jama'ah adalah Nabi Khidhir alaihissalam memiliki syari'at tersendiri sebagaimana Nabi Musa alaihissalam. Bahkan Ahlussunnah sepakat kalau Nabi Musa alaihissalam lebih utama daripada Nabi Khidhir alaihissalam karena Nabi Musa alaihissalam termasuk Ulul 'Azmi (lima Nabi yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang tinggi, yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad).

    Adapun pernyataan Abu Yazid, maka itu adalah suatu kesalahan yang nyata karena Nabi shallallahu 'alaihi wasalam hanya mewariskan ilmu syari'at (ilmu wahyu), Al-Qur'an dan As-Sunnah. Nabi mengatakan bahwa para ulama yang memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itulah pewarisnya, sedangkan anggapan ada orang selain Nabi shallallahu 'alaihi wasalam yang mengambil ilmu langsung dari Allah kapan saja ia suka, maka ini adalah khurafat sufiyyah.
  3. Anggapan bahwa ilmu syari'at itu hijab adalah sebuah kekufuran, sebuah tipu daya syetan untuk merusak Islam. Karena itu, tasawwuf adalah gudangnya kegelapan dan kesesatan. Sungguh sebuah sukses besar bagi iblis dalam memalingkan mereka dari cahaya Islam.
  4. Anggapan bahwa dengan "ilmu laduni" sudah cukup adalah kebodohan dan kekufuran. Seluruh ulama Ahlussunnah termasuk Syekh Abdul Qodir Al-Jailani mengatakan: "Setiap hakikat yang tidak disaksikan (disahkan) oleh syari'at adalah zindiq (sesat)."
  5. Inilah penyebab lain bagi kesesatan tasawwuf. Banyak sekali kesyirikan dan kebid'ahan dalam tasawwuf yang didasarkan kepada hadits-hadits palsu. Dan ini pula yang menyebabkan orang-orang sufi dengan mudah dapat mendatangkan dalil dalam setiap masalah karena mereka menggunakan metode tafsir bathin dan metode kasyf dalam menilai hadits, dua metode bid'ah yang menyesatkan.

Tiada kebenaran kecuali apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda:

"Wahai manusia belajarlah, sesungguhnya ilmu itu hanya dengan belajar dan fiqh (faham agama) itu hanya dengan bertafaqquh (belajar ilmu agama/ilmu fiqh). Dan barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia akan difaqihkan (difahamkan) dalam agama ini." (HR. Ibnu Abi Ashim, Thabrani, Al-Bazzar dan Abu Nu'aim, hadits hasan). (Abu Hamzah As-Sanuwi).

Maraji':

  1. Al-Fathur Rabbaniy, Abdul Qadir Al-Jailani (hal. 159, 143, 232).
  2. Al-Fatawa Al-Haditsiyah, Al-Haitamiy (hal. 128, 285, 311).
  3. Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali (jilid 3/22-23) dan (jilid 1/71).
  4. At-Tasawwuf, Muhammad Fihr Shaqfah (hal. 26, 125, 186, 227).
  5. Fathul Bariy, Ibnu Hajar Al-Asqalaniy (I/141, 167).
  6. Fiqhut Tasawwuf, Ibnu Taimiah (218).
  7. Mawaqif Ahlusunnah, Utsman Ali Hasan (60, 76).
  8. Al-Hawi, Suyuthiy (2/197).

Read more!
posted by yusro @ 03.45   0 comments
About Me

Name: yusro
Home: Jember, Jawa Timur, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Cyber Links
YM Status

ON LINE

Powered by yusro3Dproduction

yusro3Dproduction

Click for Jember, Indonesia Forecast

Trik-Tips Blog
Message


yusro3Dproduction


Waktu Shalat

Join MyQuran Forum

BLOGGER

Join To My Forum

BLOGGER

Visit To MyWebs!te

BLOGGER

Cre@ted by

BLOGGER

© 2008 .¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً .Blogspot Template by yusro3Dproduction
¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً
Selamat Datang di [yusro3d.blogspot.com] Al Islam Forum Media Dakwah dan SilaturahmiDi Halaman Ini Anda Akan Menemukan Berbagai Artikel Islami Serta Anda Juga Akan Dimanjakan dengan Free Content Download === TERIMA KASIH ===
Google