.¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا Verily, with every difficulty, there is relief..

 
Allah Sang Pelindung
Yaa Rabb, sesungguhnya tidak ada tempat yang aman di dunia ini bagi kami para hambaMu, Sesungguhnya hanya engkau yang membuat kami merasa aman dan Engkaulah sebaik baiknya pelindung bagi kami. amien..
Islam
" Sungguh Islam mengajarkan pada kita untuk selalu berbuat baik kepada semua orang, apapun keadaanya, apapun kaumnya, agamanya. Sungguh indah dan menyejukkan, Sungguh di dalam Islam hanya mengajarkan dua hal yang sederhana, Sabar dan Ikhlas, sesuatu yang sederhana tapi sangat sulit untuk menjalaninya
La Tahzan
Firman Allah S.W.T , " dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang - orang yang paling tinggi (derajatnya) bila kamu orang - orang beriman..." (QS: Al-Imron:139)
Allah Yang Esa
" Tidak ada yang pernah pantas di dunia ini yang patut di cintai melebihi cinta kita kepada Allah dan apa yang harus dicintai di dunia ini itu semata mata perintah Allah. Dan disaat kita hanya mencintai Allah apapun yg terjadi dalam dunia ini kita akan ikhlas menjalaninya dan tidak akan pernah menyerah untuk menggapai sesuatu yg kita inginkan.
Wanita..
Sebaik baik wanita adalah yang apabila diberi sesuatu dia bersyukur dan bila tidak diberi apa apa dia besabar , yang menyenangkan hatimu bila kamu melihatnya dan mentaatimu bila kamu menyuruhnya.
Surah
" Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Al-Ashr [QS 103: 1-3])"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? "(Surat Arrahman [QS:55 ayat 26-28])
Sungguh Sejuk
Keindahan, ketenangan dan kesejukan yang sesungguhnya adalah ketika kita mendekatkan diri kepadaNya dengan penuh kerendahan diri, mensyukuri atas semua nikmat yang diberiNya dan mengagumi kebesaranNya atas setiap apa yang telah ada dan diciptakanNya serta memahami setiap apa yang telah diaturNYA.
Kehidupan
" Apakah kita sebagai muslim sudah mengerti tentang tujuan hidup, sarana hidup dan permainan hidup, semoga kita dapat memahami dan mengerti akan semua itu. Dalam hidup yang kita lakukan hanyalah berbuat baik dan berusaha untuk yang terbaik serta menjadi lebih baik dalam segala hal selebihnya Allah yang mengatur segalanya. Terima kasih Yaa Rabb sesungguhnya hanya Engkau yang mengatur segala sesuatu.
My Heart
Yaa Rabb, tidak ada sesuatu kebanggaan buatku yang aku bawa dihadapanMu jika aku hanya memiliki pendamping yang hanya cantik dalam penampilannya tetapi dia tidak pernah berusaha mempercantik hatinya kepadaMu Yaa Allah. Ya Rabb, jadikanlah parasnya cantik dan menyejukkan mata hatiku serta cantikkan hatinya yang lembut dengan cahaya imanMu..
LovE
" Cinta Sangatlah Indah... tapi terkadang cinta membuat sesuatu tidak indah lagi, tidak suci lagi, karena salah dalam menjalani dan menafsirkannya... dan karena keindahan itupun seseorang bisa hancur karenannya... Cinta sangatlah sempurna... tapi terkadang cinta membuat seseorang menjadi tidak sempurna.. jadi budak kesempurnaan.. dan tidak bisa jujur karena pengen terlihat sempurna... dan merasa tak bisa bicara ketika melihat sesuatu yang terlampau sempurna.... Maka Janganlah Silau dengan Keindahan dan Kesempurnaan Cinta.
Ilmu
Mempelajari Ilmu karena ALLAh adalah khasyah, Menuntut Ilmu adalah ibadah, mempelajari Ilmu adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.
Surah
" Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? QS. al Ma'idah [5] : 49-50.
Hadirnya Sabar&Ikhlas
Sabar dan ikhlas, serta ketenangan akan datang dengan sendirinya.. ketika kita menyerahkan dan pasrahkan semua pada Allah.. Lakukan pada setiap nafas, setiap detik, setiap langkah hanya utk Allah.. Insya Allah kita akan dimasukkan pada golongan orang2 yang sabar dan ikhlas dan bertawakal kpd Allah SWT.. Amien...
Tentang ISlam
" Allah membuat perumpamaan berupa jalan yang lurus. Di dua tepi jalan itu ada dua buah pagar. Di dua pagar itu ada beberapa pintu yang terbuka. Di pintu - pintu itu ada tabir yang tergerai. Di permulaan jalan itu ada penyeru yang berkata, "Wahai para manusia, masuklah jalan itu dan janganlah kalian berhenti'. Ada penyeru lain di atas jalan itu. Jika ada seseorang yang hendak membuka sesuatu dari pintu - pintu itu, dia berkata, 'Celaka engkau, jangan engkau buka pintu itu. Sebab jika engkau sudah membukanya, maka engkau akan memasukinya'. Jalan itu adalah Islam. Sedangkan tabir yang tergerai itu adalah hukum - hukum Allah. Sedangkan pintu - pintu yang terbuka itu adalah hal - hal yang diharamkan Allah. Penyeru yang ada di awal jalan adalah Kitab Allah dan penyeru di atas jalan itu adalah penasihat Allah yang ada di hati setiap orang Muslim (HR Ahmad).
Tiada Satupun
Seberapapun besar kita mencintai seseorang.. Seberapapun besar kita berkorban demi orang yang kita cintai.. tak seharusnya semua itu melebihi cinta kita kepada Zat yg memberi dan menganugrahkan cinta itu kepada kita... cintailah, berkorbanlah demi Zat yang memiliki segala - galanya. Yang Maha Raja dan Maha Besar.
Jangan Takut
" Tidak ada satupun kekuatan dan kekuasaan, didunia ini yang bisa menjahtukan, menyakitkan dan membunuh kita kecuali, hanya seijin Allah SWT, yang tentunya kita sudah berbuat baik dan berhati-berhati dalam menjalani hidup, selalu memoho perlindungan Allah, apapun itu jalanilah dengan apadanya tanpa harus memaksakan diri akan sesuatu karena Allah akan memudahkan segala sesuatunya setiap apa yang kita kerjakan.
Hamba Shaleh
Wanita shalihah....tidak takut dan khawatir akan tergoda dengan orang lain (godaan ikhwan ato apapun), melainkan dia lebih khawatir keberadaannya, tindakannya dan ucapannya mampu menggoda orang lain itu. Begitupula sebaliknya, Laki-laki shaleh tidak takut dan khawatir akan tergoda dengan orang lain (godaan akhwat ato apapun), melainkan dia lebih khawatir keberadaannya, tindakannya dan ucapannya mampu menggoda orang lain itu.
Google Translete
Label Cloud
My Community
Join My Community at MyBloglog!
Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat
Kamis, 19 Juni 2008
Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

  1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

  2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

  3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

  4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

  5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

  6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

  7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

  8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

  9. Orang - orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

  10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

  11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

  12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Maraji' :
Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005


Read more!
posted by yusro @ 20.24   0 comments
Vaksin Anti Persoalan Hidup

Alloh Al-Kholiq telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sempurna (At Tiin-4) dan seimbang (Al-infithaar). Sistim tubuh kita juga telah diatur Alloh sedemikian rupa sehingga segalanya berada dalam keteraturan. Subhanalloh ! Untuk menjaga keseimbangan sistim dalam tubuh, Alloh juga telah melengkapi tubuh manusia dengan bermacam-macam antibodi yang berfungsi sebagai “tameng Bila ada racun atau “virus pengganggu yang merusak keseimbangan sistim tubuh maka “tamengtersebut langsung “berjihaduntuk melindungi tubuh dari serangan musuh. Allohu Akbar !

Namun ada kalanya, antibodi tersebut menjadi lemah dalam menangkal “virus pengganggu Hal tersebut dapat disebabkan kurangnya “maintenancesi empunya tubuh.Untuk membantu antibodi memulihkan kondisinya maka diperlukan “vaksinyang diinjeksikan ke dalam tubuh untuk membantu antibodi dalam melaksanakan tugasnya.

Demikian halnya dengan persoalan hidup yang dapat disamakan sebagai virus pengganggu Bila virus influenza mengganggu sistim tubuh maka virus persoalan hidup akan mengganggu sistim jiwa manusia.

Kegelisahan, keresahan, kesedihan, putus asa, pesimis adalah jenis-jenis “virus penggangguyang sering muncul. Bila “maintenanceterhadap jiwa kurang optimal maka “antibody jiwaakan mulai melemah dalam “menangkalpersoalan-persoalan yang dihadapi.

Jenis-jenis “vaksinyang kudu disiapkan untuk diinjeksikan dalam jiwa untuk menghadapi persoalan-persoalan hidup adalah :

1. Syukur & Sabar
Bila mendapat nikmat maka bersyukur dan bila mendapat ujian maka bersabar dan keduanya adalah kebaikan.
Hitunglah nikmat-nikmat yang telah diperoleh selama ini dan bandingkan dengan masalah yang dihadapi. Pasti jumlahnya akan terpaut jauh. Bersyukurlah kepada Alloh.

Sabar dalam menghadapi masalah-masalah yang ada pasti lahir karena adanya keyakinan bahwa Alloh lah satu-satunya yang berkehendak atas ujian-ujian yang diberikan terhadap kita dan Alloh jualah yang akan memberikan jalan keluarnya. Hanya kepada Alloh lah kembali segala urusan dan hanya Alloh lah yang Maha Mengetahu apa yang terbaik buat hamba-hambaNya.

2. Do’a, Ikhtiar & Tawakal
Do’a adalah senjatanya orang mukmin yang disempurnakan dengan ikhtiar. Dengan do’a kita memohon kepada Alloh agar Dia menganugerahkan keteguhan atau ke istiqomahan kita dalam kesabaran. Setelah ikhtiar yang sungguh-sungguh, hasil ikhtiar kita sepenuhnya diserahkan kepada Alloh. Fa’idza ‘azamta fa tawakkal ‘alallooh.

3. Evaluasi diri & optimis
Jangan lupa, setelah sabar & tawakal, do’a & ikhtiar telah dilaksanakan maka evaluasi kembali diri. Bisa jadi karena kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan maka Alloh memberi ujian-ujian yang menjadi peringatan bagi kita. Optimislah bahwa semua masalah-masalah yang ada pasti hikmahnya dan bila itu akibat kesalahan-kesalahan kita maka yakinlah bahwa Alloh akan mengampuni dan memaafkan dosa dan kesalahan-kesalahan kita karena Dia Al ‘afuwwunGhofuur.

Untuk mengefektifkan fungsi “vaksinmaka pemakaiannya kudu tertib dan teratur.
Yakinlah sahabat, bila vaksinnya telah berfungsi maka virus persoalan hidup apapun yang datang, akan dapat dihadapi dengan jiwa yang bersih dan bebas dari persangkaan buruk (su’udzhon) terhadap Alloh.

InsyaAlloh.
Wallohu a’lam bis showwab..

Robbishrohli sodrii wayassirli amrii..amiin ya robbal ‘alamiin. (Ya Robbku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah segala urusanku).


Oleh : Asrima Melati Daulay




Read more!
posted by yusro @ 20.15   0 comments
Janji ALLAH kepada anda yang mau menikah

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku...

1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26)

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, "apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?".

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah - dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya - maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar Ruum : 21)

5. "Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina' ". (Al Mu'min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

"Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam". (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu." (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).

6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al Baqarah : 153)

Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.

7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 - 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu
dan meneguhkan kedudukanmu".
(Muhammad : 7)

Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40)

10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?


Read more!
posted by yusro @ 20.06   0 comments
Pesan-pesan Al Quran Tentang Tujuan Hidup
Bismillahirrahmaanirahiim

Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan-pesan Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya

Nasehat ini untuk semuanya ..........
Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasehat ini untuk semuanya.......
Semua yang menginginkan kebaikan.

Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci........... ingat itu......
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena
kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan.....
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan..... Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta....
Namun...... jika cinta engkau jadikan sbg landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan......
Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan......
Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu".....
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.......
Jika ini kau lakukan "istanamu" tidak akan langgeng..

Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw....
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan
sorban, karena sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan
tersaji dihadapannya ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........

Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu".....
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu....
Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu

Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......
Jika itu engkau lakukan akan celaka....
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu
tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena
menuruti kemauan sang istri.

Tegaslah terhadap istrimu.....
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya......
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth.....
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.....
Istrimu bisa menjadi musuhmu....

Didiklah istrimu...
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagaiKhadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang
suami Muhammad saw menerima tugas risalah.....

Istrimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah...
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam....
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...

Jika engkau menjadi istri...
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu...
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan..... Kecintaannya terhadapmu akan
memaksanya menjadi pendurhaka...... jangan..........

Jika engkau menjadi Bapak......
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....

Amin....

Read more!
posted by yusro @ 19.59   0 comments
Metode Taqarrub
Minggu, 15 Juni 2008

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat ..." [Al Baqarah (2): 186]


Metode untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT tentunya adalah dengan mengerjakan amalan ibadah yang dicintai-Nya, yaitu ibadah-ibadah wajib. Sekaligus, ibadah wajib merupakan bukti kecintaan seorang hamba kepada Khaliqnya, apabila ia bersedia menegakkannya dalam kehidupan.

"Dan tidaklah beramal seorang hamba-Ku yang lebih Aku sukai seperti jika ia melakukan kewajiban yang telah Ku-perintahkan atasnya" (HR. Bukhary).

Selain ibadah wajib, maka ibadah sunnah adalah termasuk ibadah yang dicintai Allah SWT. Untuk itu, metode pendekatan diri kepada Allah SWT selain mengerjakan ibadah wajib juga ditambah dengan dengan ibadah sunnah.

"Dan selalu hamba-Ku bertaqarrb (mendekat) kepada-Ku dengan ibadah sunnah sampai Aku mencintai-Nya" (HR. Bukhary).

Ibadah wajib merupakan amalan yang telah jelas perintahnya dan para ulama' tidak berselisih tentang wajibnya; seperti shalat wajib (Isya', Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib) dan puasa Ramadhan. Sedangkan ibadah sunnah adalah ibadah yang dikerjakan Rasulullah SAW selain ibadah wajib; seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dzikir dan lain-lain.

1. Shalat Sunnah

Shalat sunnah adalah shalat yang dilaksanakan selain shalat wajib yang lima; Isya', Shubuh, Dzuhur, Ashar dan Maghrib. Berbeda dengan shalat wajib yang lebih utama dilaksanakan di masjid, maka shalat sunnah lebih utama dikerjakan di rumah. "Wahai sekalian manusia, shalatlah di rumahmu! Maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang itu di dalam rumahnya, kecuali shalat fardhu" (HR. Bukhary-Muslim).

Di antara shalat sunnah itu adalah:

a. Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib. Sabda Rasulullah SAW:

"Di antara tiap adzan dan iqamah ada shalat sunnah (tiga kali)… (HR. Bukhary-Muslim).

Shalat sunnah rawatib yang senantiasa dikerjakan Rasulullah SAW adalah:

  • Dua raka'at sebelum shubuh

"Dua raka'at shalat sunnah sebelum shubuh lebih baik dari dunia seisinya" (HR. Muslim).

  • Dua raka'at sebelum dan sesudah Dzuhur

Ibnu Umar RA berkata:"Saya telah shalat bersama Rasulullah SAW dua raka'at sunnah sebelum Dzuhur dan dua raka'at sesudahnya" (HR. Bukhary-Muslim).

  • Empat raka'at sebelum Ashar

"Adalah Rasulullah SAW biasa shalat empat raka'at sebelum Ashar dipisah dua salam" (HR. At Tirmidzi).

  • Dua raka'at sebelum dan sesudah Maghrib

"Shalatlah sebelum Maghrib (tiga kali), bagi siapa yang suka mengerjakannya" (HR. Bukhary).

  • Dua raka'at sesudah Isya'

Ibnu Umar RA berkata:"Saya telah shalat bersama Rasulullah SAW dua rakaat sunnah sesudah Isya'"(HR. Bukhary-Muslim).

  • Empat raka'at sesudah Shalat Jum'at

"Jika telah selesai shalat Jum'at, hendaknya shalat sunnah empat raka'at (dua salam)" (HR. Muslim).

Keutamaan shalat sunnah rawatib adalah sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:

"Tiada seorang Muslim yang shalat sunnah karena Allah, pada tiap hari duabelas raka'at (shalat rawatib), melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga" (HR. Muslim)

b. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada saat matahari telah naik lebih dari sepenggalah (kurang lebih di atas pukul 07.00 WIB) sampai waktu menjelang Dzuhur. Karena ada larangan untuk mengerjakan shalat ketika posisi matahari tepat di atas kita.

"Adalah Rasulullah SAW shalat Dhuha empat raka'at (dua salam) dan kadang-kadang lebih dari itu (dua raka'at-dua raka'at), sekehendak Allah" (HR. Muslim)

c. Shalat Malam (Tahajjud)

Shalat malam (tahajjud) adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat Isya' (setelah shalat sunnah ba'da Isya') sampai menjelang waktu Shubuh.

"Dan pada sebahagian malam hari bertahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" [Al Israa' (17): 79]

Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang paling utama setelah shalat fardhu.

"Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu adalah shalat sunnah di waktu malam" (HR. Muslim)

Sedangkan banyaknya raka'at untuk shalat tahajjud adalah tanpa batasan, dan dibagi menjadi dua raka'at-dua raka'at. Diperbolehkan seseorang melakukan semampunya. "Shalat malam itu dua-dua raka'at" (HR. Bukhary-Muslim)

d. Shalat Witir

Shalat witir adalah shalat malam yang jumlah raka'atnya ganjil; minimal satu raka'at. Sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya Allah itu witir (tunggal) dan suka pada witir, maka shalat witir-lah wahai Ahlul Qur'an" (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi). Shalat witir biasa dipakai sebagai penutup rangkaian ibadah shalat malam.

"Jadikan penghabisan (akhir) shalatmu waktu malam adalah witir" (HR. Bukhary-Muslim).

Akan tetapi bagi mereka yang khawatir tidak bisa bangun malam, maka shalat witir boleh dikerjakan di awal, yaitu sebelum tidur malam.

"Barangsiapa yang takut tidak dapat bangun pada akhir malam, maka berwitirlah pada permulaan malam" (HR. Muslim)

Akan tetapi bagi mereka yang merasa yakin bisa bangun malam, maka lebih baik shalat witir diakhirkan.

"Dan barangsiapa yang berpengharapan dapat bangun pada kahir malam hendaklah shalat witir pada akhir malam" (HR. Muslim).

Bila sebelum tidur telah mengerjakan shalat witir dan ketika tengah malam ternyata bisa bangun untuk mengerjakan shalat malam (tahajjud); maka tidak perlu mengulangi shalat witirnya. Cukup sekali melakukan shalat witir dalam satu malam.

e. Shalat Tahiyyatul Masjid

Shalat tahiyyatul masjid adalah shalat sunnah yang dikerjakan setiap kali memasuki masjid sebagai penghormatan pada rumah Allah SWT.

‘Jika masuk salah seorang dari kalian ke masjid, maka janganlah duduk hingga shalat dua raka'at" (HR. Bukhary-Muslim)

2. Puasa Sunnah

Puasa Sunnah adalah puasa yang dikerjakan selain puasa Ramadhan. Sebagaimana pertanyaan seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku puasa yang diwajibkan Allah atas diriku". Jawab Rasulullah SAW,"Puasa Ramadhan". Tanya laki-laki itu pula,"Apakah ada lagi (puasa) yang wajib atasku?" Jawab Rasulullah SAW,"Tidak, kecuali kalau anda berpuasa sunnah".

Pada prinsipnya semua yang menjadi aturan bagi puasa sunnah, baik cara dan larangan, sama dengan aturan bagi puasa wajib; kecuali niatnya. Puasa wajib diharuskan melakukan niat pada malam hari sebelum fajar yaitu berniat mengerjakan puasa wajib sehari penuh. Sedangkan puasa sunnah boleh mengerjakan niat di tengah hari. Misalkan dari waktu Shubuh sampai siang hari tidak makan, minum dan berhubungan seksual; maka diperbolehkan bila kemudian diniatkan sekalian untuk berpuasa.

Di antara puasa-puasa sunnah adalah:

a. Puasa Senin-Kamis

Rasulullah SAW lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, lalu seseorang bertanya kepada beliau apa sebabnya. Maka beliau bersabda,"Sesungguhnya amalan-amalan itu dipersembahkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Maka firman- Nya:"Tangguhkanlah keduanya!" (HR. Ahmad)

b. Puasa Tiga Hari Tiap Bulan

Berkata Abu Dzar Al Ghifari: "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang (terang bulan): tanggal tigabelas, empatbelas dan limabelas (bulan tahun Hijriah). Sabda beliau bahwa berpuasa pada hari-hari itu seperti berpuasa sepanjang masa (HR. Nasa'i dan disahkan oleh Ibnu Hibban).

Mu'adzah Al 'Adawiyah RA bertanya kepada 'Aisyah RA,"Apakah Rasulullah SAW berpuasa tiga hari tiap bulan?" Jawab 'Aisyah, "Benar". Ditanya,"Bulan apa saja?" Jawab 'Aisyah,"Tidak peduli bulan yang mana saja" (HR. Muslim).

c. Puasa Daud

‘Puasa yang lebih disukai Allah SWT adalah puasa Daud ... ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari" (Dari Abdullah bin 'Amar)

3. Tilawah Al Qur'an

Rasulullah SAW telah memerintahkan kaum Muslimin untuk senantiasa menghiasi hari-harinya dengan tilawah Al Qur'an.

"Bacalah Al Qur'an! Karena ia akan datang pada hari Qiyamat sebagai pembela bagi orang yang mempelajari dan mentaatinya" (HR. Muslim)

Tilawah Qur'an dibebankan kepada setiap Muslim baik yang telah mahir maupun yang masih megap-megap.

"Orang yang mahir dalam membaca Al Qur'an akan berkumpul bersama para Malaikat yang mulia dan ta'at. Sedang orang yang megap-megap dan berat jika membaca Al Qur'an, ia mendapat lipat dua kali" HR. Bukhary-Muslim)

Begitu agung fadhilah (keutamaan) tilawah Al Qur'an, salah satunya adalah menurunkan sakinah (ketenangan).

"...Itulah sakinah (ketenangan) yang telah turun untuk bacaan Qur'an itu" (HR. Bukhary-Muslim)

Sebenarnya masih banyak lagi metode untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT; misalnya berdzikir dan berdo'a. Allah SWT telah berfirman:

"Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara di pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai" [Al A'raf (7): 205]

Dengan semua taqarrub kita, Insya Allah, Allah akan memberi kita yang terbaik dalam kehidupan dunia dan akhirat. Amiin…Amiin yaa robbal ‘aalamiin. Wallahu a'lam bishshowab...




Read more!
posted by yusro @ 19.39   0 comments
Jangan Lakukan Hal Sia-sia
Sabtu, 14 Juni 2008
Satu lagi proses mendapat kebahagiaan hati ialah dengan melakukan perbuatan yang baik atau disebut sebagai amal saleh. Amal ini mestilah disertakan dengan niat yang baik. Dalam melakukan amal saleh, umat Islam disuruh sentiasa melakukan kerja-kerja baik dan meninggalkan kerja-kerja yang baik. Antara amal-amal saleh ialah tolong menolong, amanah, sopan santun, benci dan menjauhi maksiat, bercakap benar, penyayang dan lain-lain.
Kemuncak kebahagiaan dalam hidup seseorang ialah apabila ia telah berjaya melakukan kebaikan atau amal saleh serta menghindar segala bentuk larangan yang ditentukan oleh Islam dan sedapat mungkin untuk menghindari dan mengurangi suatu hal yang sia-sia. Ciri utama yang menjadi ukuran masyarakat bahagia ialah mereka patuh kepada suruhan Allah secara terus menerus dengan penuh khusyuk dan khudu’. Ini menepati maksud firman Allah dalam surah al-Mukminun ayat 1-11.



Maksudnya: “Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan mereka yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia; dan mereka yang berusaha membersihkan hartanya (dengan menunaikan zakat harta itu); dan mereka yang menjaga kehormatannya, kecuali kepada isterinya atau hamba sahayanya, maka sesungguhnya mereka tidaklah tercela, kemudian sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas; dan mereka yang menjaga amanah dan janjinya, dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya, mereka itulah orang-orang yang berhak mewarisi; yang akan mewarisi syurga Firdaus; mereka kekal di dalamnya".
(al-Mukminun:1-11)






Read more!
posted by yusro @ 22.51   0 comments
Membentuk Keluarga Islami

Mayoritas manusia tentu mendambakan kebahagiaan, menanti ketentraman dan ketanangan jiwa. Tentu pula semua menghindari dari berbagai pemicu gundah gulana dan kegelisahan. Terlebih dalam lingkngan keluarga. Ingatlah semua ini tak akan terwujud kecuali dengan iman kepada Alloh, tawakal dan mengembalikan semua masalah kepadaNya, disamping melakukan berbagai usaha yang sesuai dengan syari'at.

Pentingnya Keharmonisan Keluarga Yang paling berpengaruh buat pribadi dan masyarakat adalah pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. ALLAH dengan hikmahNya telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk menetap dan tinggal dengan tentram di dalamnya. FirmanNya: "dan diantara tanda-tanda kekuasanNya adalah Dia mencipatakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar Rum: 21)

Ya.supaya engkau cenderung dan merasa tentram kepadanya (ALLAH tidak mengatakan: 'supaya kamu tinggal bersamanya'). Ini menegaskan makna tenang dalam perangai dan jiwa serta menekankan wujudnya kedamaian dalam berbagai bentuknya.

Maka suami istri akan mendapatkan ketenangan pada pasangannya di kala datang kegelisahan dan mendapati kelapangan di saat dihampiri kesempitan. Sesungguhnya pilar hubungan suami istri adalah kekerabatan dan pershabatan yang terpancang di atas cinta dan kasih sayang. Hubungan yang mendalam dan lekat ini mirip dengan hubungan seseorang dengan dirinya sendiri. Al Qur'an menjelaskan: "Mereka itu pakaian bagimu dan kamu pun pakaian baginya." (Al Baqarah: 187)

Terlebih lagi ketika mengingat apa yang dipersiapkan bagi hubungan ini misalnya; penddidikan anak dan jaminan kehidupan, yang tentu saja tak akan terbentuk kecuali dalam atmosfir keibuan yang lembut dan kebapakan yang semangat dan serius. Adakah di sana komunitas yang lebih bersih dari suasana hubungan yang mulia ini?

Pilar Peyangga Keluarga Islami

1. Iman dan Taqwa
Faktor pertama dan terpenting adalah iman kepada Alloh dan hari akhir, takut kepada Dzat Yang memperhatikan segala yang tersembunyi serta senantiasa bertaqwa dan bermuraqabbah (merasa diawasi oleh ALLAH) lalu menjauh dari kedhaliman dan kekeliruan di dalam mencari kebenaran.

"Demikian diberi pengajaran dengan itu, orang yang beriman kepada ALLAH dan hari akhirat. Barang siapa yang bertaqwa kepada ALLAH niscaya Dia kan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia kan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan keperluannya." (Ath Thalaq: 2-3)

Di antara yang menguatkan tali iman yaitu bersungguh-sungguh dan serius dalam ibadah serta saling ingat-mengingatkan. Perhatikan sabda Rasululloh: "Semoga ALLAH merahmati suami yang bangun malam hari lalu shalat dan membangunkan pula istrinya lalu shalat pula. Jika enggan maka dipercikkannya air ke wajahnya. Dan semoga ALLAH merahmati istri yang bangun malam hari lalu shalat dan membangunkan pula suaminya lalu shalat pula. Jika enggan maka dipercikkannya air ke wajahnya." (HR. Ahmad, Abu Dawud, An Nasa'i, Ibnu Majah).

Hubungan suami istri bukanlah hubungan duniawi atau nafsu hewani namun berupa interaksi jiwa yang luhur. Jadi ketika hubungan itu shahih maka dapat berlanjut ke kehidupan akhirat kelak. FirmanNya: "Yaitu surga 'Adn yang mereka itu masuk di dalamnya bersama-sama orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya." (Ar Ra'du: 23)

2. Hubungan Yang Baik
Termasuk yang mengokohkan hal ini adalah pergaulan yang baik. Ini tidak akan tercipt akecuali jika keduanya saling mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing.

Mencari kesempurnaan dalam keluarga dan naggotanya adalah hal mustahil dan merasa frustasi daklam usha melakukan penyempurnan setiap sifat mereka atau yang lainnya termasuk sia-sia juga.

3. Tugas Suami
Seorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia akan buntu.

Teralalu berlebih dalam meluruskannya berarti membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya. Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik." (HR. Bukhari, Muslim)

Jadi kelemahan wanita sudah ada sejak diciptakan, jadi bersabarlah untuk menghadapinya. Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali.

Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi dimana sumber-sumber kebahagiaan itu berada. ALLAH berfirman; "Dan bergaullah bersama mereka dengan patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal ALLAH menjadikannya kebaikan yang banyak." (An Nisa': 19)

Apabila tidak begitu lalu bagaimana mungkin akan tercipta ketentraman, kedamaian dan cinta kasih itu: jika pemimpin keluarga itu sendiri berperangai keras, jelek pergaulannya, sempit wawasannya, dungu, terburu-buru, tidak pemaaf, pemarah, jika masuk terlalu banyak mengungkit-ungkit kebaikan dan jika keluar selalu berburuk sangka.

Padahal sudah dimaklumi bahwa interaksi yang baik dan sumber kebahagiaan itu tidaklah tercipta kecuali dengan kelembutan dan menjauhakan diri dari prasangka yang tak beralasan. Dan kecemburuan terkadang berubah menjadi prasangka buruk yang menggiringnya untuk senantiasa menyalah tafsirkan omongan dan meragukan segala tingkah laku. Ini tentu akan membikin hidup terasa sempit dan gelisah dengan tanpa alasan yang jelas dan benar.

4. Tugas Istri
Kebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya.

Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan dan mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika ia pergi.

Dengan ini sudah barang tentu akan tercapai saling meridhai, akan langgeng hubungan, mesra, cinta dan kasih sayang. Dalam hadits: "Perempuan mana yang meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk surga." (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Majah)

Maka bertaqwalah wahai kaum muslimin! Ketahuilah bahwa dengan dicapainya keharmonisan akan tersebarlah semerbak kebahagiaan dan tercipta suasana yang kondusif bagi tarbiyah.

Selain itu tumbuh pula kehidupan di rumah yang mulia dengan dipenuhi cinta kasih dan saling pengertian antar sifat keibuan yang penuh kasih sayang dan kebapakan yang tegas, jauh dari cekcok, perselisihan dan saling mendhalimi satu sama lain. Juga tak ada permusuhan dan saling menyakiti.

Penutup
Lurusnya keluarga menjadi media untuk menciptakan keamanan masyarakat. Bagaimana bisa aman bila ikatan keluarga telah amburadul. Padahal Alloh memberi kenikmatan ini yaitu kenikmatan kerukunan keluarga, kemesraan dan keharmonisannya.

Hubungan suami istri yang sangat solid dan fungsinya sebagai orang tua di tambah anak-anaknya yang tumbuh dalam asuhan mereka, merupakan gambaran umat terkini dan masa depan. Karena itu ketika setan berhasil menceraikan hubungan keluarga dia tidak sekadar menggoncangkan sebuah keluarga namun juga menjerumuskan masyarakat seluruhnya ke dalam kebobrokan yang merajalela. Realita sekarang menjadi bukti.

Semoga ALLAH merahmati pria yang perilakunya terpuji, baik hatinya, pandai bergaul (terhadap keluarga), lemah lembut, pengasih, penyayang, tekun, tidak berlebihan dan tiada lalai dengan kewajibannya. Semoga ALLAH merahmati pula wanita yang tidak mencari-cari kekeliruan, tidak cerewet, shalihah, taat dan memelihara dirinya ketika suaminya tidak ada karena ALLAH telah memeliharanya.

Bertaqwalah wahai kaum muslimin, wahai suami istri. Barang siapa yang bertaqwa kepada ALLAH niscaya akan dimudahkan urusannya. (Syeikh Shalih bin Abdullah bin Al Humaid).


Read more!
posted by yusro @ 22.48   0 comments
Istiqomah, Istikharah dan Istighfar
Kamis, 12 Juni 2008
Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti, kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Oleh sebab itu agar tidak terombang ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalam dalam hidup. Salah satu pegangan dan amalan penting yang diberikan agama kita untuk menghadapi kehidupan ini adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.

1. Istiqomah, yaitu kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad SAW berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:

عن أبي سفيان بن عبد الله رضي الله علنه قال: قلت يا رسول الله، قل لي فى الإسلام قولا لا أسأله عنه أحدا غيرك، قال: قل آمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)

Dari Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku telah berkata, “wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi menjawab,”katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah”.

Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada tantangan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.

Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-qura’an surat fusilat ayat 30

. إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمْ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengataka:”Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhakan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengetakan):”janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

2. Istikharah, selalu mohon petunjuk kepada Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapakan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت.(رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة

Barang siapa yang beriman kepad Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR Al-bukhari dan muslim dari Abu Hurairah)

Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan berbicaralah besok).

Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapakn, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi apabila ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.

Mengenai kebebasan ini, malaikat jibril pernah datang kepada Nabi muhammad Shallahu ‘alai wa salam untuk memberikan rambu kehidupan, beliau bersabda:

أتاني جبريل فقال: يا محمد عش ما شئت فإنك ميت، وأحبب ما شئت فإنك مفارق، واعمل ما شئت فإنك مجزي به. (رواه البيهقي عن جابر

Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat pasti akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatua saat pasti berpisah juga dan lakukanlah yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya.(HR. Baihaqi dan Jabir)

Sabda Nabi Shallahu alihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehaendaknya tanpa mengindahkan etika agama. Para pakar barang kali untuk saat saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang kadang justru membingungkan masyarakat.

Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.

Nabi Muhammad Shallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

ما خاب من استخار ولا ندم من استشار ولا عال من اقتصد.

Tidak rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR. Thabrani dari Anas)

3. Istighfar, yaitu selalu introspeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena itu ia harus diobati.

Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instrospeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloaan Allah.

Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kesalahan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang produktif maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.

Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi hud Alaihissalam, kepada kaumnya:

وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلْ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

“dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada tuhanmu lalu bertaubatlah kepadakNya, niscaya di menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan dia akan menambahkan kekuatan dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. 52)

Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan tiga amalan di atas yaitu Istiqomah, Istikharah, Isrighfar.

Mudah mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan

dengan keimanan dan rahmayNya yang melimpah. Amin

Disusun oleh Ustadz Abbas Sofwan, Lc


Read more!
posted by yusro @ 19.46   0 comments
Istiqomah
Pengertian Istiqomah adalah berpendirian teguh atas jalan yang lurus, berpegang pada akidah Islam dan melaksanakan syariat dengan teguh, tidak berubah dan berpaling walau dalam keadaan apapun.


Unsur Unsur Istiqomah :

1. Berpegang pada akidah yang benar, aqidah ahli As-sunnah Waljamaah.
2. Melaksanakan tuntutan Syariat Islam berpandukan Al-Quran dan hadis Rasullallah Sallallahu Alaihi Wassalam.
3. Mempunyai prinsip dan keyakinan yang tidak akan berubah atau goyah.
4. Tidak terpengaruh dengan dakyah dan godaan hawa nafsu dan syaitan.
5. Tidak tunduk pada tekanan demi melaksanakan tanggungjawab dan mempertahankan kebenaran.


Istiqomah menjadi tuntutan agama.

Sifat yang mulia ini menjadi tuntutan Islam seperti yang diperintahkan oleh Allah Taala dan Rasul-Nya.


(Surah Fusilat Ayat ‘ 6)
Artinya: Katakanlah ( Wahai Muhammad ): “Sesungguhnya Aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepada Aku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan yang satu; maka hendaklah kamu teguh di atas jalan yang betul lurus (yang membawa kepada mencapai keredhaan-Nya)……”


(Rawahul Muslim)
Artinya: Katakanlah: ”Saya beriman dengan Allah kemudian teguhkan pendirian kamu.”



Ruang Lengkap Istiqomah

Istiqamah merupakan daya kekuatan yang diperlukan sepanjang hayat manusia dalam melaksanakan tuntutan Islam, mulai daripada amalan hati, amalan lisan dan anggota tubuh badan. Jelasnya, segala amalan yang dapat dirumuskan dalam pengertian ibadah samada
fardu ain atau fardu kifayah memerlukan istiqomah:


Contoh Istiqomah :

1. Istiqomah dalam Iman dan melaksanakan tuntutan Iman.
2. Istiqomah dalam solat dan Ibadah-ibadah khusus yang lain.
3. Istiqomah dalam menegakkan kebenaran dan keadilan serta menentang kebatilan dan kezaliman.
4. Istiqomah dalam ibadah umum seperti belajar, berniaga dan membuat kerja-kerja yang diizinkan oleh syaraq.


Tahap - Tahp Istiqomah

1>
Istiqomah hati: sentiasa teguh dalam mempertahankan kesucian iman dengan cara menjaga kesucian hati daripada sifat syirik, menjauhi sifat-sifat cela seperti riak dan menyuburkan hati dengan sifat terpuji terutamanya ikhlas. Dengan kata-kata lain Istiqomah hati bermaksud mempunyai keyakinan yang kukuh terhadap kebenaran.
Firman Allah Taala. (Surah Al-Furqan ‘ ayat 32 )
Artinya: Dan orang-orang yang kafir berkata : “Mengapa tidak diturunkan Al-Quran itu kepada Muhammad semuanya sekali ( dengan sekali gus ) ? diturunkan Al-Quran dengan cara yang demikian kerana hendak menetapkan hatimu (wahai Muhammad) dengannya, dan kami nyatakan bacaannya kepadamu dengan teratur satu persatu.”

2> Istiqomah lisan: memelihara lisan atau tutur kata daripada kata-kata supaya sentiasa berkata benar dan jujur, setepat kata hati yang berpegang pada prinsip kebenaran dan jujur, tidak berpura-pura, tidak bermuka-muka dan tidak berbolak balik.
Istiqomah lisan terdapat pada orang yang beriman, berani menyatakan dan mempertahankan kebenaran dan hanya takut kepada Allah Taala. Firman Allah Taala: (Surah Ibrahim ‘ Ayat 27)
Artinya: “….Allah menetapkan (pendirian) orang-orang yang beriman dengan kalimah yang tetap teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat…..”

3>
Istiqomah perbuatan: Tekun berkerja atau melakukan amalan atau melakukan apa saja usaha untuk mencapai kejayaan yang di redhai Allah. Dengan kata-kata lain istiqomah perbuatan merupakan sikap dedikasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan, perusahaan atau perjuangan menegakkan kebenaran, tanpa rasa kecewa, lemah semangat atau putus asa. Sikap ini menjadi begitu rupa kerana dorongan hati yang istiqomah.


Hikmat Istiqomah

Istiqomah merupakan sikap jati diri yang teguh dan tidak luntur oleh apa jua pengaruh dan cabaran. Sikap ini membolehkan seseorang itu terus berusaha untuk mencapai matlamat daripada usaha dan pengorbanannya. Akhirnya sikap inilah yang menjadi faktor utama kejayaan.

Dengan kata lain istiqomah menjadi faktor pencapaian matlamat dalam apa jua bidang sama ada bidang agama, siasah, ekonomi, pendidikan, penyelidikan, perusahaan dan perniagaan. Peribahasa melayu ada menyebutkan, “berpantang maut sebelum ajal.”

Kejayaan melaksanakan tuntutan iman dan matlamat amal Soleh dapat dicanai dengan sikap istiqomah seperti yang dinyatakan di dalam Al-Quran.

(Surah Fusilat-Ayat 30-32)
Artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan keyakinan dengan berkata : “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap teguh di atas jalan yang betul, akan turunlah Malaikat kepada mereka dari semasa ke semasa (dengan memberi ilham): “Janganlah kamu bimbang (dari berlakunya kejadian yang tidak baik terhadap kamu) dan janganlah kamu berdukacita, dan terimalah berita gembira bahawa kamu akan beroleh Syurga yang telah di janjikan kepada kamu.”

“Kamilah penolong-penolong kamu dalam kehidupan dunia dan pada hari akhirat; dan kamu akan beroleh pada hari akhirat apa yang kamu ingini oleh nafsu kamu, serta kamu akan beroleh pada hari ituapa yang kamu cita-citakan mendapatnya.” “(pemberian-pemberian yang serba mewah itu) sebagai sambutan penghormatan dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani !”


Membentuk Sikap Istiqomah...

Sikap Istiqomah dapat di bentuk dengan menanamkan unsur-unsur yang berikut ke dalam diri:

1.Matlamat yang unggul iaitu berjaya dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
2.Semangat dan daya juang yang tinggi serta tidak mudah mengalah atau berputus asa.
3.Prinsip yang benar berasaskan Al-Quran dan hadis Rasullallahi Sallallahu Alaihi Wassalam.
4.Ilmu dan maklumat yang cukup.
5.Strategi yang kemas dalam perjuangan.
6.Usaha yang berterusan.
7.Yakin kepada takdir dan janji Allah Taala.
8.Berdoa dan bertawakal.
9.Bersyukur dan redha.

Sikap ini dapat diteladani daripada Rasullallah Sallallahu Alaihi Wassalam, para sahabat, para mujahid, syuhada” dan salihin seperti yang tertera di dalam gambaran sejarah.


Manusia Dalam Perjuangan Hidup

Perjuangan dalam hidup manusia amat luas daerahnya. Ada perjuangan yang kecil dan ada perjuangan yang besar. Contoh perjuangan yang kecil ialah apa jua usaha yang dilakukan untuk mencapai kejayaan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan perjuangan yang besar ialah segala usaha untuk mencapai kejayaan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan perjuangan yang besar ialah segala usaha untuk mencapai kejayaan di dunia dan di akhirat. Asas bagi menentukan kecil atau besar tahap perjuangan itu ialah:

1.Matlamat perjuangan.
2.Halangan atau cabaran terhadap perjuangan.
3.Risiko atau pengorbanan yang diperlukan.

Namun begitu ada orang yang keliru. Mereka meletakkan perjuangan untuk mencapai kejayaan di dunia sebagai perjuangan yang utama dan mengabaikan perjuangan untuk mencapai kejayaan di akhirat. Sebenarnya orang yang berusaha untuk mencapai kejayaan di dunia sahaja adalah orang yang akan mendapat kerugian di dunia dan di akhirat, sedangkan orang yang berusaha untuk mencapai kejayaan di akhirat sebenarnya akan mendapat kejayaan di dunia dan di akhirat.

Firman Allah Taala:
(Surah Al-Hadid” Ayat 20-21)
Artinya: “Ketahuilah bahawa apa (yang dikatakan) kehidupan di dunia itu tidak lain hanyalah (bawaan hidup yang berupa semata-mata permainan dan hiburan (yang melalaikan) serta perhiasan (yang mengurang), juga (bawaan hidup yang bertujuan) bermegah-megah diantara kamu ( dengan kelebihan, kekuatan, dan bangsa keturunan ) serta berlumba-lumba membanyakkan harta benda dan anak pinak; (semuanya itu terhad waktunya) samalah seperti hujan yang (menumbuhkan) tanaman yang menghijau subur) menjadikan penanaman suka dan tertarik hati kepada kesuburannya, kemudian tanaman itu bergerak segar (ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatnya berupa kuning; akhirnya ia menjadi hancur bersepai; dan (hendaklah diketahui lagi, bahawa) di akhirat ada azab yang berat (disediakan bagi golongan yang hanya mengutamakan kehidupan di dunia itu), dan (ada pula) keampunan besar serta keredhaan dari Allah (disediakan bagi orang-orang yang mengutamakan akhirat). Dan (ingatlah, bahawa) kehidupan di dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.”

“Berlumba-lumba kamu (mengerjakan ama-amal yang baik) untuk mendapat keampunan dari Tuhan kamu, dan mendapat Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya; yang demikian ialah limpah kurnia Allah, diberikannya kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah sememangnya mempunyai limpah kurnia yang besar.”

Malangnya ada pula orang yang tidak mempunyai perjuangan langsung dalam hidupnya, mereka hanyut bagaikan kiambang di sungai. Mereka diracuni oleh fahaman jabariah iaitu berserah pada takdir tanpa usaha, atau mereka mengikut arus dan perubahan zaman tanpa prinsip dan pendirian, iman mereka rapuh, amal ibadah mereka tidak menetap dan akhlak mereka dicorakkan oleh berbagai-bagai budaya.

Perjuangan yang suci di redhai Allah tidak terlepas daripada cabaran terutamanya perjuangan menegakkan Islam sama ada dalam diri, dalam keluarga dan dalam masyarakat. Cabaran itu hanya akan dapat di atasi oleh semangat jihad yang tinggi, beristiqomah, bersabar dan tidak berputus asa.

Firman Allah Taala:
(Surah Yusof ‘ Ayat 87)
Artinya: ”Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir….”

wallahu’alam….

(al-azim.com)



Read more!
posted by yusro @ 18.27   0 comments
Ikhwan GANTENG
Senin, 02 Juni 2008
Ikhwan GANTENG, Partner Sejati Akhwat?

Alangkah indahnya Islam. Kedudukan manusia dinilai dari ketaqwaannya, bukan dari gendernya. Ini adalah strata terbuka sehingga siapa saja berpeluang untuk memasuki strata taqwa.

Ikhwan dan akhwat adalah dua makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berbeda. Ikhwan, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan rasionalitasnya karena ia adalah pemimpin bagi kaum hawa. Akhwat, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan sensitivitas perasaannya karena ia akan menjadi ibu dari anak-anaknya.

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 9: 71)

Di lapangan, ikhwan dan akhwat harus menjaga hijab satu sama lain, namun tentu bukan berarti harus memutuskan hubungan, karena dalam da’wah, ikhwan dan akhwat adalah seperti satu bangunan yang kokoh, yang sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.

Belakangan ini menjadi sebuah fenomena baru di berbagai LDK kampus tentang sedikit ‘konfrontasi’ ikhwan dengan akhwat. Tepatnya, tentang kurang cepat tanggapnya da’wah para ikhwan yang notabene adalah partner da’wah dari akhwat.

Patut menjadi catatan, mengapa ADK akhwat selalu lebih banyak dari ADK ikhwan. Walau belum ada penelitian, tetapi bila melihat data kader, pun data massa dimana jumlah akhwat selalu dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan ikhwan, maka dapat diindikasikan bahwa ghirah, militansi dan keagresifan berda’wah akhwat, lebih unggul. Meski memang hidayah itu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun tentu kita tak dapat mengabaikan proses ikhtiar.

Akhwat Militan, Perkasa dan Mandiri? Sejak kapankah adanya istilah Akhwat militan, perkasa dan mandiri ini? Berdasarkan dialog-dialog yang penulis telaah di lapangan, dan di beberapa LDK, ternyata hampir semua akhwat memiliki permasalahan yang sama, yaitu tentang kurang cepat tanggapnya ikhwan dalam menghadapi tribulasi da’wah. Bahkan ada sebuah rohis yang memang secara turun temurun, kader-kader akhwatnya terbiasa mandiri dan militan. Mengapa? Karena sebagian besar ikhwan dianggap kurang bisa diandalkan. Dan ada pula sebuah masjid kampus di Indonesia yang hampir semua agenda da’wahnya digerakkan oleh para akhwat. Entah hilang kemanakah para ikhwan.

Akibat seringnya menghadapi ikhwan semacam ini, yang mungkin karena sangat gemasnya, penulis pernah mendengar doa seorang akhwat, “Ya Allah…, semoga nanti kalau punya suami, jangan yang seperti itu… (tidak cepat tanggap–red),” ujarnya sedih. Nah!

Ikhwan GANTENG
Lantas bagaimanakah seharusnya ikhwan selaku partner da’wah akhwat? Setidaknya ada tujuh point yang patut kita jadikan catatan dan tanamkan dalam kaderisasi pembinaan ADK, yaitu GANTENG (Gesit, Atensi, No reason, Tanggap, Empati, Nahkoda, Gentle). Beberapa kisah tentang ikhwan yang tidak GANTENG, akan dipaparkan pula di bawah ini.

(G) Gesit dalam da’wah
Da’wah selalu berubah dan membutuhkan kegesitan atau gerak cepat dari para aktivisnya. Ada sebuah kisah tentang poin ini. Dua orang akhwat menyampaikan pesan kepada si fulan agar memanggil ikhwan B dari masjid untuk rapat mendesak. Sudah bisa ditebak…, tunggu punya tunggu…, ikhwan B tak kunjung keluar dari masjid. Para akhwat menjadi gemas dan menyampaikan pesan lagi agar si fulan memanggil ikhwan C saja. Mengapa? Karena ikhwan C ini memang dikenal gesit dalam berda’wah. Benar saja, tak sampai 30 detik, ikhwan C segera keluar dari masjid dan menemui para akhwat. Mobilitas yang tinggi.

(A) Atensi pada jundi
Perhatian di sini adalah perhatian ukhuwah secara umum. Contoh kisah bahwa ikhwan kurang dalam atensi adalah ketika ada rombongan ikhwan dan akhwat sedang melakukan perjalanan bersama dengan berjalan kaki. Para ikhwan berjalan di depan dengan tanpa melihat keadaan akhwat sedikitpun, hingga mereka menghilang di tikungan jalan. Para akhwat kelimpungan.., nih ikhwan pada kemana? “Duh.., ikhwan ngga’ liat-liat ke belakang apa ya?” Ternyata para ikhwan berjalan jauh di depan, meninggalkan para akhwat yang sudah kelelahan.

(N) No reason, demi menolong
Kerap kali, para akhwat meminta bantuan ikhwan karena ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh akhwat. Tidak banyak beralasan dalam menolong adalah poin ketiga yang harus dimiliki oleh aktivis. Contoh kisah kurangnya sifat menolong adalah saat ada acara buka puasa bersama anak yatim. Panitia sibuk mempersiapkannya. Untuk divisi akhwat, membantu antar departemen dan antar sie adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan. Para akhwat ini kemudian meminta tolong seorang ikhwan untuk memasang spanduk. “Afwan ya…, amanah ane di panitia kan cuma mindahin karpet ini…,” jawab sang ikhwan sambil berlalu begitu saja karena menganggap tugas itu bukanlah amanahnya.

(T) Tanggap dengan masalah
Permasalahan da’wah di lapangan semakin kompleks, sehingga membutuhkan aktivis yang tanggap dan bisa membaca situasi. Sebuah kisah, adanya muslimah yang akan murtad akibat kristenisasi di sebuah kampus. Aktivis akhwat yang mengetahui hal ini, menceritakannya pada seorang ikhwan yang ternyata adalah qiyadahnya. Sang ikhwan ini dengan tanggap segera merespon dan menghubungi ikhwan yang lainnya untuk melakukan tindakan pencegahan pemurtadan.

Kisah di atas, tentu contoh ikhwan yang tanggap. Lain halnya dengan kisah ini. Di sebuah perjalanan, para akhwat memiliki hajat untuk mengunjungi sebuah lokasi. Mereka kemudian menyampaikannya kepada ikhwan yang notabene adalah sang qiyadah. Sambil mengangguk-angguk, sang ikhwan menjawab, “Mmmm….” “Lho… terus gimana? Kok cuma “mmmmm”…” tanya para akhwat bingung. Sama sekali tidak ada reaksi dari sang ikhwan. “Aduh… gimana sih….” Para akhwat menjadi senewen.

(E) Empati
Merasakan apa yang dirasakan oleh jundi. Kegelisahan para akhwat ini seringkali tercermin dari wajah, dan lebih jelas lagi adalah dari kata-kata. Maka sebaiknya para ikhwan ini mampu menangkap kegelisahan jundi-jundinya dan segera memberikan solusi.

Contoh kisah tentang kurang empatinya ikhwan adalah dalam sebuah perjalanan luar kota dengan menaiki bis. Saat telah tiba di tempat, ikhwan-akhwat yang berjumlah lima belas orang ini segera turun dari bis. Dan bis itu melaju kembali. Para akhwat sesaat saling berpandangan karena baru menyadari bahwa mereka kekurangan satu personel akhwat, alias, tertinggal di bis! Sontak saja para akhwat ini dengan panik, berlari dan mengejar bis. Tetapi tidak demikian halnya dengan ikhwan, mereka hanya berdiri di tempat dan dengan tenang berkata, “Nanti juga balik lagi akhwatnya.”

(N) Nahkoda yang handal
Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Ia adalah nahkoda kapal. Lantas bagaimanakah bila sang nahkoda tak bergerak? Alkisah, tentang baru terbentuknya kepengurusan rohis. Tunggu punya tunggu…, hari berganti hari, minggu berganti minggu, ternyata para ikhwan yang notanebe adalah para ketua departemen, tak kunjung menghubungi akhwat. Akhirnya, karena sudah “gatal” ingin segera gerak cepat beraksi dalam da’wah, para akhwat berinisiatif untuk “menggedor” ikhwan, menghubungi dan menanyakan kapan akan diadakan rapat rutin koordinasi.

(G) Gentle
Bersikap jantan atau gentle, sudah seharusnya dimiliki oleh kaum Adam, apatah lagi aktivis. Tentu sebagai Jundullah (Tentara Allah) keberaniannya adalah di atas rata-rata manusia pada umumnya. Namun tidak tercermin demikian pada kisah ini. Sebuah kisah perjalanan rihlah. Rombongan ikhwan dan akhwat ada dalam satu bis. Ikhwan di depan dan akhwat di belakang. Beberapa akhwat sudah setengah mengantuk dalam perjalanan. Tiba-tiba bis berhenti dan mengeluarkan asap. Para ikhwan segera berhamburan keluar dari bis. Tinggallah para akhwat di dalam bis yang kelimpungan. “Ada apa nih?” tanya para akhwat. Saat para akhwat menyadari adanya asap, barulah mereka ikut berhamburan keluar. “Kok ikhwan ninggalin gitu aja…” ujar seorang akhwat dengan kecewa.

Penutup
Fenomena ketidak-GANTENG-an ikhwan ini, akan dapat berpengaruh pada kinerja da’wah. Ikhwan dan akhwat adalah partner da’wah yang senantiasa harus saling berkoordinasi. Masing-masing ikhwan dan akhwat memang mempunyai kesibukannya sendiri, namun ikhwan dilebihkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu sebagai pemimpin. Sehingga wajar saja bila yang dipimpin terkadang mengandalkan dan mengharapkan sang qawwam ini bisa jauh lebih gesit dalam berda’wah (G), perhatian kepada jundinya (A), tidak banyak alasan dalam menolong (N), tanggap dalam masalah (T), empati pada jundi (E), menjadi nahkoda yang handal (N) dan mampu memberikan perlindungan (G). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Kaum laki-laki adalah pemimpin (qawwam) bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)..." (QS. An-Nisa':34).

Oleh : Ayat Al Akrash

Read more!
posted by yusro @ 20.39   0 comments
Kunci Rizki
Minggu, 01 Juni 2008
Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan kita untuk mencari rizki yang halal dan baik, yang tentunya dengan cara berusaha yang halal dan baik pula. Namun disamping itu Allah dan Rasul-Nya memberi jalan kepada kita dengan dibukanya kunci-kunci rizki yang tentu saja tanpa meninggalkan kasab (usaha).

Inilah 10 kunci-kunci rizki yang dikhabarkan kepada kita oleh Allah dan Rasul-Nya:

1. Istighfar dan Taubat

Nabi Nuh berkata kepada kaumnya : "Maka aku katakan kepada mereka, mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai". (QS Nuh : 10-12)

2. Taqwa

Firman Allah : "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". (QS. Ath-Thalaq : 2-3)

3. Bertawakkal (berserah diri) kepada Allah

Rasulullah bersabda : "Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi dengan perut lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (HSR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha�i dan Al Baghawi dari Umar bin Khaththab)

4. Beribadah sepenuhnya kepada Allah semata

Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. (Dan) jika kalian tidak melakukannya, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu". (HSR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abu Hurairah)

5. Menjalankan Haji dan Umrah

Rasulullah r bersabda : "Kerjakanlah haji dengan umrah atau sebaliknya. Karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran (karat) besi." (HSR Nasai. Hadits ini shahih menurut Imam Al Albani. Lihat Shahih Sunan Nasai.)

6. Silaturrahim (menyambung tali kekerabatan yang masih ada hubungan nasab)

Rasulullah bersabda : "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturrahim" (HSR. Bukhari)

7. Berinfak dijalan Allah

Allah berfirman : "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya. Dialah sebaik-baiknya Pemberi rizki". (QS. Saba : 39)

8. Memberi nafkah kepada orang yang menuntut ilmu

Anas bin Malik t berkata : "Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah r. Salah seorang mendatangi (menuntut ilmu) pada Rasulullah, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu), maka Beliau r bersabda : "Mudah-Mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia". (HSR.Tirmidzi dan Al Hakim, Lihat Shahih Sunan Tirmidzi)

9. Berbuat baik kepada orang-orang lemah

Mush�ab bin Sa�d t berkata, bahwasanya Sa'd merasa dirinya memiliki kelebihan daripada orang lain. Maka Rasulullah bersabda : "Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah diantara kalian". (HSR. Bukhari)

10. Hijrah dijalan Allah

Allah berfirman : "Barangsiapa berhijrah dijalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak". (QS. An Nisa : 100)

Demikianlah beberapa kunci-kunci rizki dalam Islam yang memang sudah selayaknya seorang muslim untuk yakin terhadap apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan Rasul-Nya r supaya kita tidak terjerumus kedalam I'tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan yang bathil.

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada segenap keluarga, shahabat dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai akhir zaman nanti. Wallahu A'lam.


Read more!
posted by yusro @ 05.00   0 comments
About Me

Name: yusro
Home: Jember, Jawa Timur, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Cyber Links
YM Status

ON LINE

Powered by yusro3Dproduction

yusro3Dproduction

Click for Jember, Indonesia Forecast

Trik-Tips Blog
Message


yusro3Dproduction


Waktu Shalat

Join MyQuran Forum

BLOGGER

Join To My Forum

BLOGGER

Visit To MyWebs!te

BLOGGER

Cre@ted by

BLOGGER

© 2008 .¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً .Blogspot Template by yusro3Dproduction
¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً
Selamat Datang di [yusro3d.blogspot.com] Al Islam Forum Media Dakwah dan SilaturahmiDi Halaman Ini Anda Akan Menemukan Berbagai Artikel Islami Serta Anda Juga Akan Dimanjakan dengan Free Content Download === TERIMA KASIH ===
Google