.¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا Verily, with every difficulty, there is relief..

 
Allah Sang Pelindung
Yaa Rabb, sesungguhnya tidak ada tempat yang aman di dunia ini bagi kami para hambaMu, Sesungguhnya hanya engkau yang membuat kami merasa aman dan Engkaulah sebaik baiknya pelindung bagi kami. amien..
Islam
" Sungguh Islam mengajarkan pada kita untuk selalu berbuat baik kepada semua orang, apapun keadaanya, apapun kaumnya, agamanya. Sungguh indah dan menyejukkan, Sungguh di dalam Islam hanya mengajarkan dua hal yang sederhana, Sabar dan Ikhlas, sesuatu yang sederhana tapi sangat sulit untuk menjalaninya
La Tahzan
Firman Allah S.W.T , " dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang - orang yang paling tinggi (derajatnya) bila kamu orang - orang beriman..." (QS: Al-Imron:139)
Allah Yang Esa
" Tidak ada yang pernah pantas di dunia ini yang patut di cintai melebihi cinta kita kepada Allah dan apa yang harus dicintai di dunia ini itu semata mata perintah Allah. Dan disaat kita hanya mencintai Allah apapun yg terjadi dalam dunia ini kita akan ikhlas menjalaninya dan tidak akan pernah menyerah untuk menggapai sesuatu yg kita inginkan.
Wanita..
Sebaik baik wanita adalah yang apabila diberi sesuatu dia bersyukur dan bila tidak diberi apa apa dia besabar , yang menyenangkan hatimu bila kamu melihatnya dan mentaatimu bila kamu menyuruhnya.
Surah
" Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Al-Ashr [QS 103: 1-3])"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? "(Surat Arrahman [QS:55 ayat 26-28])
Sungguh Sejuk
Keindahan, ketenangan dan kesejukan yang sesungguhnya adalah ketika kita mendekatkan diri kepadaNya dengan penuh kerendahan diri, mensyukuri atas semua nikmat yang diberiNya dan mengagumi kebesaranNya atas setiap apa yang telah ada dan diciptakanNya serta memahami setiap apa yang telah diaturNYA.
Kehidupan
" Apakah kita sebagai muslim sudah mengerti tentang tujuan hidup, sarana hidup dan permainan hidup, semoga kita dapat memahami dan mengerti akan semua itu. Dalam hidup yang kita lakukan hanyalah berbuat baik dan berusaha untuk yang terbaik serta menjadi lebih baik dalam segala hal selebihnya Allah yang mengatur segalanya. Terima kasih Yaa Rabb sesungguhnya hanya Engkau yang mengatur segala sesuatu.
My Heart
Yaa Rabb, tidak ada sesuatu kebanggaan buatku yang aku bawa dihadapanMu jika aku hanya memiliki pendamping yang hanya cantik dalam penampilannya tetapi dia tidak pernah berusaha mempercantik hatinya kepadaMu Yaa Allah. Ya Rabb, jadikanlah parasnya cantik dan menyejukkan mata hatiku serta cantikkan hatinya yang lembut dengan cahaya imanMu..
LovE
" Cinta Sangatlah Indah... tapi terkadang cinta membuat sesuatu tidak indah lagi, tidak suci lagi, karena salah dalam menjalani dan menafsirkannya... dan karena keindahan itupun seseorang bisa hancur karenannya... Cinta sangatlah sempurna... tapi terkadang cinta membuat seseorang menjadi tidak sempurna.. jadi budak kesempurnaan.. dan tidak bisa jujur karena pengen terlihat sempurna... dan merasa tak bisa bicara ketika melihat sesuatu yang terlampau sempurna.... Maka Janganlah Silau dengan Keindahan dan Kesempurnaan Cinta.
Ilmu
Mempelajari Ilmu karena ALLAh adalah khasyah, Menuntut Ilmu adalah ibadah, mempelajari Ilmu adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.
Surah
" Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? QS. al Ma'idah [5] : 49-50.
Hadirnya Sabar&Ikhlas
Sabar dan ikhlas, serta ketenangan akan datang dengan sendirinya.. ketika kita menyerahkan dan pasrahkan semua pada Allah.. Lakukan pada setiap nafas, setiap detik, setiap langkah hanya utk Allah.. Insya Allah kita akan dimasukkan pada golongan orang2 yang sabar dan ikhlas dan bertawakal kpd Allah SWT.. Amien...
Tentang ISlam
" Allah membuat perumpamaan berupa jalan yang lurus. Di dua tepi jalan itu ada dua buah pagar. Di dua pagar itu ada beberapa pintu yang terbuka. Di pintu - pintu itu ada tabir yang tergerai. Di permulaan jalan itu ada penyeru yang berkata, "Wahai para manusia, masuklah jalan itu dan janganlah kalian berhenti'. Ada penyeru lain di atas jalan itu. Jika ada seseorang yang hendak membuka sesuatu dari pintu - pintu itu, dia berkata, 'Celaka engkau, jangan engkau buka pintu itu. Sebab jika engkau sudah membukanya, maka engkau akan memasukinya'. Jalan itu adalah Islam. Sedangkan tabir yang tergerai itu adalah hukum - hukum Allah. Sedangkan pintu - pintu yang terbuka itu adalah hal - hal yang diharamkan Allah. Penyeru yang ada di awal jalan adalah Kitab Allah dan penyeru di atas jalan itu adalah penasihat Allah yang ada di hati setiap orang Muslim (HR Ahmad).
Tiada Satupun
Seberapapun besar kita mencintai seseorang.. Seberapapun besar kita berkorban demi orang yang kita cintai.. tak seharusnya semua itu melebihi cinta kita kepada Zat yg memberi dan menganugrahkan cinta itu kepada kita... cintailah, berkorbanlah demi Zat yang memiliki segala - galanya. Yang Maha Raja dan Maha Besar.
Jangan Takut
" Tidak ada satupun kekuatan dan kekuasaan, didunia ini yang bisa menjahtukan, menyakitkan dan membunuh kita kecuali, hanya seijin Allah SWT, yang tentunya kita sudah berbuat baik dan berhati-berhati dalam menjalani hidup, selalu memoho perlindungan Allah, apapun itu jalanilah dengan apadanya tanpa harus memaksakan diri akan sesuatu karena Allah akan memudahkan segala sesuatunya setiap apa yang kita kerjakan.
Hamba Shaleh
Wanita shalihah....tidak takut dan khawatir akan tergoda dengan orang lain (godaan ikhwan ato apapun), melainkan dia lebih khawatir keberadaannya, tindakannya dan ucapannya mampu menggoda orang lain itu. Begitupula sebaliknya, Laki-laki shaleh tidak takut dan khawatir akan tergoda dengan orang lain (godaan akhwat ato apapun), melainkan dia lebih khawatir keberadaannya, tindakannya dan ucapannya mampu menggoda orang lain itu.
Google Translete
Label Cloud
My Community
Join My Community at MyBloglog!
Hukum dan Pembuat Hukum
Jumat, 09 Mei 2008
HUKUM DAN PEMBUAT HUKUM

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, dan bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang bermanfaat bagi manusia, dan air yang telah Allah turunkan dari langit, yang menyuburkan bumi setelah matinya, dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, serta pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran) bagi kaum yang memikirkan”. Al Quran surat al-Baqarah (2): 164

Metafora ‘Hukum Alam’ yang eksplisit membutuhkan waktu lama untuk muncul dalam khasanah ilmiah. ‘Hukum Alam’ bukanlah ungkapan yang kerap digunakan oleh orang-orang Yunani, dan pertama kali muncul dalam konteks modern dalam kajian optik oleh Roger Bacon (1210-92) ketika ia berbicara tentang hukum refleksi dan refraksi, dan tentang hal-hal yang tidak mengikuti ‘Hukum Alam’. Ia juga menggunakan istilah ‘law’ (lex) untuk menggambarkan keteraturan di Alam sedikit banyaknya seperti yang kita lakukan sekarang. Tapi Roger Bacon tidak mengambil gagasan ini dari gagasan religius tentang keesaan Pembuat Hukum Yang Mahasuci, seperti yang banyak diperkirakan banyak kalangan. Ia justru melihat banyak aturan berbeda untuk kelas fenomena tertentu. Ia tidak menyerukan gagasan yang lebih umum tentang serangkaian ‘Hukum Alam’ dengan satu sumber.
Jadi, ia menggunakan istilah lex dan regula ketika berbicara tentang Alam. Lex menjelaskan aturan yang diturunkan oleh pemilik otoritas, sementara regula (rule) adalah panduan atau standar untuk menilai sesuatu, dan pengertian inilah yang lazim dengan ungkapan sekarang ‘as a rule’, yang bermakna ‘usually’. Pada akhirnya kedua istilah itu berbeda maknanya, lex merujuk pada sesuatu yang terdapat secara inheren pada sesuatu yang menyebabkan sesuatu itu berperilaku sedemikian rupa, sementara regula berubah menjadi regularity (keteraturan), sifat peristiwa atau rangkaian fenomena alamiah. Bagi Bacon, hukumnya tentang cahaya merujuk pada keteraturan Alam, dan bukan ketetapan Tuhan.
Pandangan yang lebih teleologis bahwa ‘Hukum Alam’ adalah ketentuan Ilahi[1] muncul terutama di kalangan astronom, yang tidak memanipulasi Alam untuk mengambil informasi, tetapi dengan mengamati langit. Tycho Brahe (1546-1601) bahkan mengklaim bahwa,
“Hukum gerak benda langit yang menakjubkan dan terus-menerus, begitu beragam tapi sangat harmonis, ini membuktikan keberadaan Tuhan”.
Al Quran Al Karim, kitab suci kaum Muslim, juga menyebutkan gagasan Pembuat Hukum Yang Mahasuci dalam banyak ayatnya, secara eksplisit mengarahkan manusia untuk mencari hukum-hukum itu yang darinya manusia dapat meyakini keberadaan Pembuat Hukum.
Hubungan antara Al Quran dan sains ternyata sangat harmonis. Di Barat, para saintis sudi menyebut-nyebut Nasrani atau Yahudi ketika mendiskusikan sains dan agama, tapi mereka tidak melakukan hal yang sama terhadap Islam. Atau ketika disebutkanpun biasanya digeneralisasikan.
Al Quran tidak bertujuan untuk menjelaskan hukum-hukum mengenai Alam Semesta, melainkan memberikan panduan agar manusia merenungkan hukum-hukum itu, untuk mengamati alam semesta secara mendalam dan cermat sehingga sampai pada hakikat hukum-hukum itu. Al Quran mendorong manusia untuk memikirkan keajaiban penciptaan dalam setiap level, mulai dari pergerakan planet-planet, hingga perkembangan bayi dalam kandungan, penyerbukan bunga, dan pembentukan berbagai gunung dan benua.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. Al Quran [3]: 190
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? Al Quran [88]: 17-20
Penggabungan serupa tentang keteraturan Alam dengan gagasan injil tentang ‘Pembuat Hukum’ yang ada di langit menanggung keseragaman Alam juga diadopsi oleh Descartes dan Kepler. Tapi secara bertahap para investigator ini menyadari bahwa mereka tidak memiliki keperluan terhadap pandangan asal usul keteraturan yang terdapat di Alam. Seandainya mereka percaya bahwa keteraturan itu ada, mereka membuat kemajuan dengan mengamati dan mencatat pengamatan mereka dalam rangkuman matematis tanpa membutuhkan filsafat sains. Setelah melihat sekilas keteraturan di balik dunia ini, Kepler dan Copernicus termotivasi terutama oleh hasrat mereka untuk mengungkapkan lebih banyak lagi, bukan untuk menginterpretasikannya atau menggunakannya untuk mendukung filsafat ekstra-sains. Makna dan metode sains mulai menempuh jalannya masing-masing.
Kepler (1571-1630 C.E) merupakan salah seorang saintis pertama yang mengeksploitasi suatu keyakinan dalam kesederhanaan dan keharmonisaan Alam untuk membimbing pemikirannya tentang ‘Hukum Alam’. Sebagai seorang realis yang bersemangat tinggi, ia percaya bahwa Tuhan telah menciptakan Alam Semesta menggunakan pola dasar tertentu yang juga muncul di pikiran manusia karena dibuat dalam citra Tuhan. Ini berarti mustahil bagi manusia untuk memahami Alam.
Gagasan bahwa ‘Hukum Alam’ yang dikemukakan oleh Kepler dan lain-lain, semata-mata deskripsi temporer yang tidak mengandung kebenaran atau nilai, tidak bisa diterima oleh Kepler. Ia berargumen bahwa tidak mungkin ada representasi ‘Hukum Alam’ yang berbeda, tapi ekuivalen, pada saat yang sama. Jika ‘Hukum Alam’ itu dipelajari lebih jauh, dan dibandingkan dengan observasi yang memadai, semua kecuali satu akan tampak berbeda dengan observasi setidaknya dalam satu poin krusial. Jadi, hanya ada satu di antara representasi-representasi ekuivalen itu yang benar.
Kepler juga bertanggungjawab karena mengungkapkan ‘Hukum Alam’ sebagai persamaan matematika. Begitu berhasilnya pengungkapan ini sehingga menjadi modus operandi sains: ‘Hukum Alam’ yang sejati kini tanpa kecuali adalah hukum matematika. Pandangan abad pertengahan telah dimulai dengan menganggap peristiwa-peristiwa fisik sebagai simbolis, tapi pandangan ini berakhir ketika peristiwa-peristiwa itu digantikan oleh simbol-simbol matematika. Simbol-simbol itu bersifat universal. Hal itu memungkinkan sains tumbuh di berbagai tempat berbeda dan mampu mengkomunikasikan temuan-temuannya secara tidak ambigu. Segala sesuatu tidak lagi ‘dijelaskan’ jika tujuan teleologisnya dapat diketahui: sesuatu itu konsisten, jika dapat direduksi hingga mencapai sebuah pola matematis. Pada akhirnya hal ini menjadi definisi implisit dari penjelasan saintifik.
Rumusan Kepler tentang hukum-hukum matematika, yang dibuat berdasarkan data observasi, tidak sepenuhnya memuaskan. Hukum pertamanya tentang pergerakan planet menyatakan bahwa planet-planet bergerak dalam orbit elips. Tapi hukum semacam ini tidak memungkinkan seseorang memprediksi akan berada di mana sebuah planet pada satu waktu di masa depan berdasarkan pengetahuan tentang posisinya yang terkini. Perkembangan semacam ini membutuhkan ‘perkawinan’ antara gambaran astronomis Kepler dengan teknik matematika yang lebih ampuh.
Langkah pertama menuju ke sana dilakukan di Pizza oleh koresponden Kepler yang brilian, Galileo Galilei (1564-1642 C.E). Galileo tidak puas untuk mendeduksi ‘Hukum Alam’ dari observasi, tapi mulai memanipulasi Alam untuk membuat ‘Hukum Alam’ terbukti secara transparan. Untuk menangkap nuansa jatuhnya benda karena gravitasi, ia menggelindingkannya di bidang yang miring sehingga efeknya diperlambat dan memungkinkan untuk dipelajari.
Galileo mampu membentuk dan menguji perkiraan-perkiraan dengan kemampuan yang hebat, dan secara perlahan-lahan membangun deskripsi matematis tentang pergerakan melalui eksperimen sistematis terhadap Alam. Ia menunjukkan bahwa hukum gerak Aristoteles tidak sesuai dengan hasil observasi. Aristoteles sebenarnya bisa saja mengetahui hal ini, tapi yang Galileo mampu lakukan, dan Aristoteles tidak mampu melakukannya, adalah percaya terhadap ‘eksperimen pemikiran (thought experiments)’ di mana tubuh jatuh tanpa ada hambatan (dalam keadaan vakum!).
Dengan idealisasi kevakuman ini ia mengisolasi ciri-ciri esensial fenomena gerak dari ciri-ciri yang tidak esensial. Kebiasaan membuat kerangka eksperimen mental imajiner ini menunjukkan sejauh mana metode ilmiah yang baru dapat menentukan cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah. Hasil dari langkah-langkah ini ialah, untuk pertama kalinya, kesatuan fisika untuk diterapkan dalam seluruh fenomena. Inilah sains pertama yang ‘tampak’ dan ‘terasa’ modern. Metodologi dasarnya agak berbeda dengan filsafat alam sebelumnya. Herbert Dingle menilai bahwa karakteristiknya…
“... adalah kontrol-mandiri (self-control), pembatasan secara sengaja terhadap tugas memperluas pengetahuan keluar dari yang teramati ke yang tidak teramati bukannya memaksakan prinsip-prinsip universal khayalan terhadap dunia yang teramati. Itulah karakteristik esensial dari manusia sains, yang membedakannya secara fundamental dengan filsuf sains”.
Dan, setelah mencapai hal ini dan yang lainnya, Galileo melakukan hal lain yang juga khas modern: ia membuat catatan ‘populer’ tentang temuannya bagi publik.

[1] Sungguh menarik mengingat pandangan abad pertengahan, diwakili oleh Aquinas, yang memandang tendensi bawaan Aristotelian sebagai aspek-aspek dunia alamiah yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Akan tetapi, dalam usahanya ini karakter dasar mereka tetap tidak berubah. Menurut pandangan ini, hubungan Tuhan dengan Alam ialah sebagai mitra/rekanan, bukan sesuatu yang berdaulat seperti dalam pandangan mekanis ketika Hukum Alam dipaksakan terhadap Alam dari luar. Pandangan terakhir ini melakukan klaim terhadap pandangan sebelumnya setelah penghukuman pandangan-pandangan Aristotelian oleh Bishop of Paris, Ptienne Tempier, pada 1277. Penghukuman itu terfokus pada konsepsi Aristotelian yang terlihat membatasi kehendak Tuhan dalam mengatur Alam Semesta – misalnya penciptaan kehampaan. Hal ini membuka peluang bagi Hukum Alam yang dipaksakan secara bebas dari doktrin mekanistik. Lama kemudian, pandangan ini dianggap kondusif bagi para teolog era Reformasi, semisal Luther dan Calvin, yang menaruh perhatian besar terhadap kedaulatan Tuhan dan ketetapan takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan. Para Reformis itu percaya bahwa tidak ada tendensi bawaan dari zat yang dapat menentukan gerak sesuatu: hanya Tuhan yang dapat menentukan perilaku semacam itu; dan Hukum Alam adalah ekspresi dari kontrol diktatorial tersebut.




posted by yusro @ 18.42  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
About Me

Name: yusro
Home: Jember, Jawa Timur, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Cyber Links
YM Status

ON LINE

Powered by yusro3Dproduction

yusro3Dproduction

Click for Jember, Indonesia Forecast

Trik-Tips Blog
Message


yusro3Dproduction


Waktu Shalat

Join MyQuran Forum

BLOGGER

Join To My Forum

BLOGGER

Visit To MyWebs!te

BLOGGER

Cre@ted by

BLOGGER

© 2008 .¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً .Blogspot Template by yusro3Dproduction
¥ü$RØ Ç¥BÉR BLΦG >> يُسْرً
Selamat Datang di [yusro3d.blogspot.com] Al Islam Forum Media Dakwah dan SilaturahmiDi Halaman Ini Anda Akan Menemukan Berbagai Artikel Islami Serta Anda Juga Akan Dimanjakan dengan Free Content Download === TERIMA KASIH ===
Google